Halaman:Taman Siswa.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

3

Benih tanaman jang mempunjai kekuatan hidup:
programma azas.

Taman Siswa adalah lahir dari initiatif Raden Mas Suwardi Suryaningrat, jang lahir pada tanggal 3 Mei 1889 sebagai putera turunan radja dari Paku Alam, tjabang dari turunan radja dari Djokja, dan setelah perubahan nama jang telah kita sebutkan didepan ini, hanja dikenal orang sebagai Ki Hadjar Dewantoro. Ia memulai djalan hidupnja, setelah beberapa tahun beladjar pada Stovia (sekolah dokter Djawa), sebagai seorang upahan ahli obat, kemudian mendjadi wartawan dan dengan Dr. Tjipto Mangunkusumo duduk dalam pengurus Indische Partij, jang dalam tahun 1922 didirikan oleh E. F. E. Douwes Dekker (jang kemudian terkenal sebagai ahli didik dengan nama Dr. Setyabuddhi). Tetapi organisasi politik dari orang Indo dan Indonesia ini tidak pernah mendapat pengesahan atas anggaran dasarnja dan aksinja terhadap persiapan? untuk merajakan djuga di Indonesia seratus tahun berdirinja Keradjaan Belanda dalam tahun 1913, waktu mana Suryaningrat menerbitkan sebuah pamflet jang ditulis dengan baik dan setjara mengedjek: Als ik eens een Nederlander was (Kalau saja gerangan seorang Belanda), mengakibatkan, bahwa ketiga anggota pengurusnja diberi hukuman buang. Ketika hukuman buangan itu diubah baginja mendjadi hukuman boleh meninggalkan negeri ini dengan bebas, Suryaningrat memilih negeri Belanda sebagai tempat tinggalnja dan pada suatu kweekschool di Den Haag ia beladjar untuk mendjadi guru.

Dewantoro melihat, bahwa dalam masa pantjaroba-kebudajaan tidaklah pada tempatnja untuk mendirikan sekolah paksaan dan ia berusaha membuka sekolah dengan eksperimen berdasarkan kebebasan dan dalam usianja sepuluh tahun jang pertama Taman Siswa memakai dasar ini (batja Armijn Pane: Taman Siswa dan pemimpinnja” dalam madjalah mingguan Sin Po tahun 1936). Bahan² batjaan untuk kedua azas jang pertama dari program-azas, jang semuanja sebenarnja telah memberikan dasar²teori dari susunan pendidikan jang telah direntjanakan, mendjadi karena itu suatu pengalaman jang menggirangkan bagi mereka, jang dapat mengenal kembali didalamnja pendapat² modern, jang pada tahun2 jang achir ini di Eropah kembali berlaku dalam metodos² pengadjaran baru:

1. Hak seseorang untuk mengatur diri sendiri, dengan mengingat sjarat² persekutuan suatu pergaulan-hidup jang harmonis, itulah azas kita. Tertib dan damai adalah tudjuan kita Jang paling tinggi. Tidak ada tertib kalau tidak ada damai. Tetapi djuga tidak ada damai, selama seseorang dirintangi dalam pendjelmaan hidupnja jang biasa. Pertumbuhan menurut kodrat, sjarat jang perlu untuk kemadjuan, menganggap adanja perkembangan diri sendiri menurut kodrat. Demikianlah kita menolak pendidikan dalam arti: membentuk watak anak dengan sengadja berdasarkan „paksaan—hukuman—-ketertiban”, Kita mendjundjung tinggi pedagogik pemeliharaan, dengan segenap perhatian, jang mendjadi sjarat berkembangnja anak

12