Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/91

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Belanda yang terkenal, yakni Joost van den Vondel sendiri memuji-muji kecendekiaan beliau dengan syair sebagai berikut:

"Wiens aldoor snuffelende brein

Een gansche werelt valt te klein"

(artinya kurang lebih: orang yang pikirannya selalu dan terus-menerus mencari, sehingga seluruh dunia rasanya terlalu kecil baginya).

Sultan Muhammad Said dan Mangkubumi baginda yang bernama Karaeng Pattingaloang merupakan pasangan yang cocok dan serasi. Pada jaman pemerintahan beliau-beliau inilah kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan Gowa luas wilayah kekuasaannya dan besar sekali pengaruhnya. Sultan Muhammad Said termashur sampai ke mana-mana, sampai ke beberapa negeri di Asia, bahkan sampai ke Eropa. Hal ini terutama juga disebabkan karena jasa-jasa Karaeng Pattingaloang yang sebagai Mangkubumi kerajaan Gowa pandai menjalankan diplomasi. Sultan Muhammad Said mengadakan hubungan dan persahabatan dengan Raja-Raja dan pembesar-pembesar serta orang-orang terkemuka di luar negeri. Baginda mengadakan hubungan dan persahabatan antara lain: dengan Raja Inggeris, Raja Castilia di Spanyol, dengan Mufti Besar Arabia, Raja Portugis, dengan Gubernur Sepanyol di Manila, dengan Raja Muda Portugis di Goa (India) dan Merchante di Masulipatan (India).

Tentang sifat pribadi Sultan Muhammad Said dikatakan bahwa baginda terpuji sebagai seorang yang sangat gagah-berani, pandai bergaul dengan Raja-Raja negeri lain. Baginda tahu dan pandai menghargai jasa-jasa para pembesar dan bawahannya. Baginda terpuji sebagai seorang Raja yang memperlakukan rakyatnya dengan penuh rasa kemanusiaan. Baginda pandai menghormati orang-orang lain dan tahu membalas budi orang lain. Baginda terkenal sebagai seorang Raja yang bijaksana dan berani memberi kepercayaan kepada orang lain. Baginda seorang yang sangat dicintai oleh rakyat. Baginda pandai menulis huruf Arab. Tulisan huruf Makasar baginda bagus dan indah, sehingga setelah wafat baginda diberi gelar atau nama anumerta Tumenanga ri Papambatunna, artinya orang yang wafat di batu tulisnya.

Tadi sudah dikatakan bahwa Sultan Muhammad Said pandai bergaul dengan Raja-Raja dan para pembesar negeri lain. Pun

77