Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/64

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tumassalangga Barayang digantikan oleh puteranya yang bernama I. Puang LoE Lembang sebagai Raja Gowa yang ke III. Kemudian I. Puang LoE Lembang digantikan oleh puteranya yang bernama Tuniatabanri sebagai Raja Gowa yang ke IV. Tuniatabanri digantikan pula oleh puteranya yang bernama Karampang ri Gowa, sebagai Raja Gowa yang ke V. Raja Karampang ri Gowa digantikan lagi oleh puteranya yang bernama TUNATANGKA'LOPI sebagai Raja Gowa yang ke VI.

Tentang Raja-Raja Gowa yang II sampai dengan yang ke V, jadi dari Tumassalangga Barayang sampai dengan Karampang ri Gowa tidak banyak diketahui hal-ihwalnya: Siapa isteri atau isteri-isteri baginda, kapan dan di mana baginda kawin, berapa dan siapa nama anak-anak baginda. Bagaimana keadaan kerajaan Gowa di bawah pemerintahan baginda-baginda itu. Tidak pula diketahui tentang peperangan-peperangan yang dilakukan oleh baginda-baginda itu, berapa lama baginda-baginda itu memerintah, kapan, di mana dan bagaimana cara baginda-baginda itu wafat dan sebagainya.

Di dalam Patturioloang hanya dikatakan bahwa baginda mewarisi pemerintahan (Bahasa Makasar: ansossorangi ma'gauka) dan kemudian baginda menghilang. Menurut kepercayaan orang-orang Gowa, pada zaman itu Raja-Raja Gowa sebelum Karaeng Tunatangka'lopi tidak wafat, tidak mengalami kematian seperti halnya manusia biasa. Menurut kepercayaan rakyat Gowa, pada masa itu Raja-Raja Gowa sampai kepada Raja Gowa yang ke VI, yakni Karaeng Tunatangka'lopi semuanya mairat atau hilang dan kembali ke tempat asalnya, yakni ke kayangan. Mulai dari Karaeng Tunatangka'lopi barulah Raja-Raja Gowa mengalami kematian sebagaimana manusia biasa.

Karaeng Tunatangka'lopi mempunyai dua orang anak laki-laki, yakni yang sulung bernama Batara Gowa dan yang bungsu bernama Karaeng LoE ri Sero. Karena khawatir kalau terjadi perselisihan atau perang saudara antara kedua orang puteranya itu, maka Karaeng Tunatangka'lopi membagi kerajaan Gowa menjadi dua bagian. Baginda membagi gallarang-gallarang dan penduduk kerajaan Gowa menjadi dua bagian atau dua kelompok. Sebagian mengikuti dan diserahkan kepada Batara Gowa, sedang yang sebagian lagi mengikuti dan diserahkan kepada Karaeng LoE ri Sero. Bagian-bagian itu ialah:

50