Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/299

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

patkan meriam berbentuk bundar menghadap ke arah barat dan barat-laut serta dua sudut di sebelah selatan menghadap barat-daya.

Di dekat istana di sebelah selatan terdapat sebuah mesjid. Di sekitar istana tampak bangunan-bangunan penting lainnya dengan halamannya masing-masing. Tiap bangunan dilindungi oleh dinding atau pagar yang kokoh sehingga jikalau perlu dapat dijadikan kubu pertahanan yang berlapis-lapis. Itulah sebabnya, maka setelah pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya berhasil "merobek" dinding Benteng Sombaopu serta menyerbu ke dalam benteng yang tangguh itu dan setelah bertempur mati-matian berhasil menancapkan panji-panjinya di dinding benteng kebanggaan Gowa itu, tugas mereka belum juga selesai. Bahkan mereka masih menghadapi perlawanan yang lebih berat lagi, karena tiap-tiap lapis pertahanan yang ada di dalam benteng itu harus direbut satu demi satu dengan korban yang tidak sedikit, karena orang-orang Gowa mempertahankan setiap jengkal tanah benteng kebanggaannya dengan gagah-berani. Hal ini diakui sendiri oleh pihak Belanda sebagaimana yang dituliskan oleh Dr. F.W. Stapel bahwa di dalam benteng Sombaopu pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) dan sekutu-sekutunya masih menghadapi banyak sekali kubu-kubu pertahanan dan rumah-rumah yang diperkuat, yang harus direbut satu demi satu.

Setelah Benteng Sombaopu jatuh dengan terhormat pada tanggal 24 Juni 1669, maka ibukota dan pertahanan kerajaan Gowa dipindahkan dari Sombaopu ke Benteng Gowa yang lazim juga disebut Benteng Anak Gowa. Benteng Gowa atau Benteng Anak Gowa inipun pada waktu sekarang ini sudah tidak dapat dilihat lagi dengan sekali pandang. Letaknya memang tepat untuk dijadikan pertahanan kedua setelah Benteng Sombaopu, dilihat dari segi strategi pertahanan pada jaman abad ketujuh-belas. Di Benteng Gowa inilah Sultan Hasanudin dan pengikut-pengikut beliau yang setia bertahan.

Sesungguhnya, setelah merebut dan menduduki Benteng Sombaopu, Speelman dan pembantu-pembantunya ingin terus menyerang Benteng Anak Gowa, tempat pasukan-pasukan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin bertahan. Akan tetapi hal itu tidak mereka laksanakan, karena dua hal yang penting, yakni:

281