PEMANDANGAN TENTANG:
GELOMBANG PERANG DOENIA
<
Oleh: ANWAR TJOKROAMINOTO.
BOUGAINVILLE! Itoelah nama seboeah poelau disebelah Timoer-Laoet poelau Papoea, jang sekarang sedang sangat termasjhoer, karena besarnja
pertaroengan disitoe.
Jang kita kenali diwaktoe jang achir² ini, ialah lima pertaroengan jang dahsjat antara Balatentara Angkatan Laoet Nippon dan Balatentara Sekoetoe, teroetama sekali Amerika. Dan selama lima kali pertempoeran itoe, terang dan njata, betapa besar kemenangan² jang diperdapat oleh pehak Dai Nippon, sehingga menimboelkan keta’adjoeban, dan menimboelkan ketjemasan poela dipehak Sekoetoe. Dari sifat besarnja Balatentara Sekoetoe itoe, dapatlah kita mengambil kesimpoelan, bahwa dengan tjara besar-besaran Sekoetoe hendak melakoekan pendaratan²nja, tetapi jang senantiasa mendapat halangan besar dari pehak Nippon. Betapapoen djoega, kalau segala kekalahan dan keroesakan disitoe diketahoei oleh bangsa² Amerika, — lebih-lebih Australia —, pastilah semangat mereka akan goegoer. Oleh karena itoelah, maka pehak pimpinan tentara roepanja merasa perloe mentjari „penoetoep kekalahan” itoe. Betapa roepa „penoetoep itoe? Beberapa pesawat terbang, terkenal dengan nama „bénténg-terbang” dikirimkannja mem-barat, artinja menoedjoe tempat jang agak djaoeh kesebelah barat sambil mendjatoehkan bomnja. Kita tahoe bahwa hal ini dilakoekan di Soerabaja, Bodjonegoro, Tjepoe, Madioen dan Oedjoeng Pangkah. Dengan „aksi” ini jang dimaksoedkan ialah menoetoepi kekalahan² di Bougainville. Bangsa² Amerika soepaja mempoenjai kepertjajaan bahwa Amerika mendapat kemadjoean di Salomon, karena kalau tidak demikian, masakan ada jang menjerang tempat² jang djaoeh kesebelah barat itoe. Inilah tentoenja jang dimaksoedkan. Tetapi „aksi" jang dimaksoedkan sebagai „penoetoep-kekalahan” itoe tentoenja tidak bisa dilakoekan teroes meneroes, karena perboeatan
demikian tentoe bisa melemahkan diri sendiri ditempat perdjoeangan jang sesoenggoehnja itoe.
Maksoed jang barangkali dikandoeng oleh Sekoetoe, ketjoeali mentjari „penoetoep” itoe, ialah mentjegah soepaja Nippon tidak bisa mengirimkan bala-bantoeannja ke Bougainville itoe, karena kalau Nippon mengirimkan sedikit sadja dari balabantoeannja, pastilah soedah dapat diramalkan nasib tentara Sekoetoe di
poelau Bougainville itoe. Djadi, maksoednja hendak membikin soepaja kapal-kapal terbang Nippon jang di Tanah Djawa djangan sampai menolong, padahal sesoenggoehnja tjoekoep koeat dan tjoekoeplah semangat tentara Nippon di Bougainville itoe goena mempertahankan dirinja, dan goena melakoekan serangannja.
Sementara itoe — ja’ni selama perdjoeangan di Bougainville masih berdjalan dengan dahsjatnja —, kepoelauan Gilbert sekoenjoeng² ikoet mendjadi popoeler djoega. Letak kepoelauan Gilbert itoe tidak lagi di Pasifik Selatan atau Barat-Daja, melainkan soedah termasoek Pasifik Tengah. Agak djaoeh ke Timoer-Laoet dari Bougainville atau kepoelauan Salomon. Dipoelau² Makin dan Tawara (kepoelauan Gilbert) Amerika melakoekan pendaratan, tetapi disitoepoen besar kekalahan Sekoetoe, berkah
ketangkasan balatentara Dai Nippon, teroetama sekali berkah pengoerbanan Letnan Miyamaye dan Letnan Kaiyama jang ketjoeali menjerang kapal-kapal indoek dengan torpedonja, poen menoebroekkan pesawatnja kepada sasarannja masing-masing.
Apa maksoed Amerika dengan „aksinja” di Gilbert itoe? Menoeroet „Yomiuri”, ialah bermaksoed membelokkan perhatian ra’jat Amerika terhadap kekalahan² armadanja di Bougainville. Tetapi
poekoelan² jang hebat dari pehak Nippon menjebabkan keadaan bertambah boeroek lagi. Artinja, aksi jang dimaksoedkan „kemenangan”, goena menoetoepi kekalahan Bougainville, malah menambah terangnja kekalahan, karena keroesakan dikepoelauan Gilbert poen sangat besar.
Benar Amerika moengkin berhasil mendaratkan tentaranja di Makin dan Tawara itoe, tetapi geraknja boekan gerak madjoe (kearah barat) melainkan gerak-moendoer (kesebelah timoer).
Dalam pada itoe, segala oesaha Asia Timoer Raja bisa berdjalan dengan tidak mendapat ganggoean dari serangan-serangan Sekoetoe itoe. Bahkan didalam Pertemoean 6 negeri-negeri merdeka di Asia Timoer Raja, ja'ni Nippon, Mantjoekuo, Tiongkok, Birma, Thai dan Filipina,
njata, bahwa soesoenan lingkoengan Asia Timoer Raja makin koekoeh adanja. Anak negeri dari tiap-tiap negeri-negeri itoe soedah siap, soedah sedia semoeanja goena menolak datangnja Sekoetoe kembali, demikian poela halnja didaerah² Selatan ini.
Maka sempoerna soesoenan dalam Lingkoengan ini, makin koeat lagi pehak Asia-Timoer-Raja, sedang sementara itoe oesaha Sekoetoe masih tetap berbatas dikepoelauan Salomon, bahkan malah me-nimoer, ke Gilbert.
Adapoen dimedan perang Tiongkok, njata sekali bahwa pehak Tjoengking tambah hari tambah lemah keadaannja, dan achirnja hanja
mendjadi alat-perkakas sadja bagi Amerika dan Inggeris, sedang dimedan perang Eropah, Djerman dapat mendoedoeki poelau-poelau di Laoetan Egeia, sehingga seloeroeh laoetan itoe ada dalam kekoeasaan Djerman, artinja bahaja jang timboel karena pengchianatan Badoglio tempoh hari soedah banjak jang terhindar.
Selain daripada itoe, poen Djerman ternjata sedang mengatoer poela daja oepaja goena menjerang benoea Amerika, ternjata dalam oetjapan² Maarschalk Goering. Betapapoen djoega, jang nampak njata, ialah pehak As makin lama makin sempoerna persiapannja goena berperang teroes sampai mendapat kemenangan, sedang pehak Sekoetoe teroes riboet dengan niatannja hendak mengalahkan As dalam tempoh jang singkat. Maka dengan itoe semoea, teranglah, bahwa peperangan masih teroes akan memoentjak kepada kehebatannja. Djakarta, 26-11-'03.
———————————————————————————————————
ROEMAH OBAT NASRUT
Kwitang No. 56 — Telp. 4327 Djakarta
Mengobati segala roepa penjakit
dengan tidak dipotong.
Selamanja ada sedia obat-obat mandjoer:
Wasira f 0.75 dan f 2.—, Adjaibi
f.2.50—. Korengal f 0.25, Nja-
moekal f 0.20, Kritingar f 0.35,
Pemboeang Boeloe f 0.25,
Penoemboeh Ramboet f 0.25, Penawar Mengi f 2.—.
Djerawati f 0.25 Entjokal f 0,50.
dan f 2.—, Khizab Asli No. 2-4: No. 1 f 0.75
ada f 1.—, No. 2 £1.50 No. 3 f 2.—, dan
No. 4 (tepoeng) f 2.50.
Oentoek Pendjoeal Potongan BAGOES.
———————————————————————————————————
31.