adalah merupakan satu kesatuan yang dikuatkan oleh unsur agama Hindu, bahasa daerah Bali dan sistem organisasi sosial tradisional yang khas, seperti : desa, banjar, subak, seka dan lain-lain.
Secara lain terperinci nama-nama desa lokasi penelitian adalah seperti tampak dalam Tabel II.
No | Nama Desa Adat | Kabupaten |
---|---|---|
1. | Denpasar | Badung |
2. | Kuta | Gianyar |
3. | Tihingan | Kelungkung |
4. | Bunutin | Bangli |
5. | Tenganan Pegringsingan | Karangasem |
6. | Liligundi | Buleleng |
7. | Purancak | Jembrana |
8. | Kediri | Tabanan |
Tipe desa yang dijadikan lokasi penelitian, dari sudut letak dan keadaan geografis memperlihatkan variasi : desa pegunungan, desa dataran, desa pinggiran kota dan desa di kota. Dari sudut mata pencaharian penduduk, memperlihatkan variasi : desa pertanian, desa pengerajin, desa pariwisata, desa nelayan. Dari sudut corak kebudayaan, memperlihatkan variasi : desa kuna (desa Baliaga), yaitu desa yang sedikit menerima pengaruh Hindu Jawa dan desa dataran, yaitu desa-desa yang sangat kuat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu Jawa dan modernisasi. Kedua jenis desa ini memiliki bentuk dan sistem komunitas yang relatif berbeda.
Dalam hal membahas instrumen penelitian, bahasan ini diadakan melalui rapat-tapat tim. Pokpk bahasan ini terfokus pada cara-cara pepgumpulan data dengan penggunaan pedoman wawancara (interview guide), mengingat sebagian terbesar jenis dan jumlah data dikumpulkan melalui instrumen tersebut. Dalam rapat-rapat pembahasan ini, juga disertakan sejumlah field-worker, yang dalam pengumpulan data bertindak sebagai asisten peneliti.
10