Halaman:Si Umbut Muda.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

'Lah naik ibu si Umbut; 'lah sebentar tengah rumah — 'lah dua bentar antaranja — berpantun si Gelang Banjak:

„Berbuah belimbing basi,
berbuah berputik pula.
Bertuah pintu ditepi,
sudah pergi berbalik pula.”

Mendjawab ibu si Umbtut:

„Kain kurik, kain Djawa,
didjahit belum ditjutji.
Maka hamba berbalik pula,
rundingan belum putus lagi.

O kakak ibu si Gelang, dengarkan benar oleh kakak:

Bertanggan berbalik pula.
berdulang berkalang hulu.
Maka hamba berbalik pula,
mengulang kata nan dahulu.”

Berkata ibu si Gelang:

„Sedjak semula hamba latakkan,
tidak diletak dalam padi,
diletak djua dipematang.
Sedjak semula hamba katakan,
tidak diletak dalam hati,
diletak djua dibelakang.

Dirimba tidak bertjapa,
tumbuh dilurah tepi pantai.
Pada hamba tidak mengapa,
tinggal di orang nan 'kan memakai.

32