Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/103

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

85

sebenarnja : si Djamin melepaskan adiknja dari bahaja maoet, waktoe trèm itoe hendak menggiling si Djohan. Tadi sedang meréka itoe berdoewa membélok ke djalan trèm itoe, tijadalah meréka itoe menampak tièm datang dari belakang, oléh sebab si Djamin asik ber¹jakap- tjakap, menoendjoekkan roemah Kong Soei itoe. Setelah dekat baroelah lontjèng tièm berboenji; si Djamin mendengar itoe menoléh kebelakang laloe menarikkan adiknja kesebelah kanan, ke tempat jang lapang. Akan tetapi apa boléh boewat, soedah takdir Allah berlakoe atas hambarja, — si Djamin menarikkan adiknja itoe terlampau koewat, sehingga ija sendiri djatoeh tertelentang, sedang si Djohan terlepas daripada bahaja itoe. Dengan lekas si Djamin melompat bangoen hendak menjingkirkan dirinja, tetapi, kasihan! Irèm soedah sampai.

Si Djohan tijada mengerti! Segala itoe terdjadi dengan sekedjap mata sahadja. Betoel ija tahoe, saudaranja kena bahaja, loeka parah. Ija melihatkan bekas- bekas darah di tepi dan di tengah djalan trèm itoe, dan — „apa jang berkilat itoe ?" katanja didalam hatinja, seraja ija memboengkoek akan mengangkat ba rang itoe.

Dengan terkedjoet ija mengamat-amati tjintjin itoe. Waktoe abangnja melompat, tjintjin itoe djatoeh; oentoeng beloem ada orang jang mendapat.

Sekarang baroelah teringat oléhnja apa jang kedjadian itoe. Dengan tijada berpikir pandjang ija berdjalan menoedjoe roemah Kong Soei. Akan tetapi ija tijada berani masoek kedalam, melainkan ija berdiri sadja didepannja , melihat-lihat kedalam.

Didekat médja besar adalah berdiri seorang orang toewa; kepalanja soedah botak, ramboetnja jang masih ketinggalan sedikit itoe telah poetih. Orang toewa itoe-Kong Soei-bertjakap-tjakap dengan orang jang membeli obat. Diatas seboewah koersi didekat pintoe doedoek seorang perempoewan -njonja Fi-bertjakap- tjakap dengan perempoewan tetangganja. Si Djohan kenal akan njonja Fi itoe daripada tjeritera si Djamin.

Perempoewan tetangga itoe sedang bertjeritera dari hal bahaja jang kedjadian tadi , baharoe inilah njonja Kong Soei mendengar kabarnja itoe.

„Terlampau sekali orang trèm itoe," kata Fi sesoedah habis ija mendengar tjeritera itoe. „Djalan begitoe ramai; orang banjak