Di segi lain seperti yang telah dikemukakan terdahulu bahwa pandangan hidup yang utama yang melandasi sikap masyarakat Batak, menunjukkan kesetiaan akan adat dan tradisi disamping kepercayaan di dalam mengisi kebutuhan spriritual, antara lain sarana pada waktu melakukan ritus keagamaan (kepercayaan) terhadap ritus nenek moyang, dan sarana-sarana lain seperti pendidikan dan etika kehidupan. Hal inilah yang menyebabkan bahwa fungsi topeng Batak pada umumnya mengandung fungsi magis dan religius, lebih dari pada itu fungsi topeng itu dianggap sebagai alat yang dapat memberi keberkatan dan pelindung kerajaan. Kesenian tradisional masyarakat Batak yang terdiri dari berbagai suku terutama di daerah pedesaan, seni topeng sebagai warisan leluhur nenek moyang tidak hanya dipakai sebagai ritus keagamaan, tetapi dibuat juga sebagai gambaran kehadiran nenek moyang, disamping alat (sarana) pemanggil roh-roh leluhur yang dianggap sakti dikala masyarakat (penduduk) di pedesaan itu ditimpa malapetaka seperti kemarau yang panjang yang dapat memusnahkan hasil pertanian, penyakit, dan kematian.
––––––––––––––––––––––––
12) Kuswadji Kawindra Susanto dan Rachma di RS, Sekelumit Sejarah Topeng Indonesia, Topeng-topeng Klasik Indonesia, Panitia Topeng Klasik Indonesia, Art Gallery Seni Sono, Yogyakarta, 20 - 31 Mai 1970, halaman 7.
138