Lompat ke isi

Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/78

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

BAB V SOSIAL DAN KEBUDAYAAN


5.1 Perubahan Sosial

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda pembangunan kota sudah berjalan, tetapi hanya untuk kepentingan pemerintah dan orang Belanda yang bermukim di kota. Perbedaan colorline tampak sekali dalam bidang pendidikan khusus anak-anak Belanda, tempat rekreasi orang kulit putih, perumahan sehat dan hygiene yang terjamin bagi penguasa. Jalan-jalan bersih, bioskop ramai, penerangan cukup untuk pusat keramaian orang kulit putih, di samping ada tanda-tanda tertentu "Dilarang masuk untuk orang bumiputera dan anjing"¹ ). Semua ini contoh berlakunya stratifikasi sosial masyarakat kolonial.

Sesudah tahun 1865 pedagang besar bumiputera semakin terdesak dan hubungan mereka dengan pedagang-pedagang dari luar makin longgar, karena pedagang bangsa Eropa (Belanda) dan timur asing berangsur-angsur menggantikan perdagangan bubuhan saudagar Banjar. Kemudian setelah ada perhubungan langsung dengan kapal KPM antara Banjarmasin dan Surabaya yang secara tetap diadakan tiap-tiap 7 hari sekali, barang-barang impor pedagang bangsa-bangsa asing bertambah banyak masuk-

68