137
Di sekitar kiri kanan jalan ini timbullah pedagang-pedagang kaki lima. Mereka sangat bebas menggunakan tempat ini untuk menjual barang dagangannya. Begitu pula para pembelinya, sangat bebas lalu lalang di jalan ini dengan perasaan seakan-akan tidak ada kendaraan yang lewat di dekat mereka.
Di waktu pagi dan petang hari para pedagang ini hampir menyita separuh jalanan, karena penuh dengan barang-barang dagangan mereka. Seakan-akan mereka ini mengejar para pembeli supaya dagangan mereka lekas habis diborong oleh pembeli. Barang mereka berupa sayur mayur, sedang bila musim buah-buahan tiba, buah-buahan lah yang menghiasi sepanjang jalan ini35). Ada rambutan, durian, limau, langsat dan sebagainya, yang lazim ada di daerah Kalimantan Selatan ini.
Di Blauran yang masih berjalan sampai sekarang ini penulis tidak ingat lagi kapan tempat ini mulai dipakai orang untuk berjualan di waktu malam36). Tempat ini sangat ramai dikunjungi orang. Baik orang-orang dari lapisan atas, lapisan tengah maupun orang-orang dari lapisan bawah. Mereka menggunakan tempat ini diwaktu sore hingga malam hari. Barang dagangan mereka sebagian besar berupa pakaian jadi, dari pakaian anak-anak hingga pakaian orang dewasa. Di samping itu ada pula pedagang-pedagang obat, bahkan obat-obatan yang modern pun ada dijual orang di Blauran ini.
Selain apa yang telah disebutkan di atas, dijual orang pula berbagai macam makanan dan minuman yang menambah semaraknya Blauran diwaktu sore atau malam hari. Mereka menjual dagangannya di rombong-rombong mereka masing-masing37). Mungkin tempat ini dapat dilestarikan sebagai tempat berhimpunnya pedagang kaki lima sepanjang mereka mau berjualan dan sepanjang tidak mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan.
Pedagang kaki lima di Pasar Kasbah. Pedagang kaki lima terdapat pula di muka Pegadaian Antasari. Yang dapat anggap