Lompat ke isi

Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/142

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

132

Pedagang-pedagang pindahan tersebut adalah: Pasar Harum Manis, Pasar Sudimampir, Pasar Gelora, Pasar Kelayan, Pasar Teluk Tiram, Pasar Sugiono, Pasar Kertak Baru, dan Pasar Kuripan.

Hambatan dalam pembangunan pasar-pasar di wilayah ini adalah sebagai berikut:

  1. Peranan investor swasta, yang sudah sejak dulu menginvestasikan modal di bidang penyediaan sarana-sarana perpasaran terutama dalam bentuk pusat pertokoan/perbelanjaan/perdagangan.
  2. Sukar mencari tanah pada lokasi yang strategis, atau kadang-kadang terbentur pada masalah Hak Penguasaan Tanah yang masih belum jelas statusnya.
  3. Realisasi fisik atas pembangunan/pemugaran pasar-pasar agak terlambat, di mana penunjukan kontraktor/pemborong masih kurang selektif seperti adanya penunjukan kontraktor/pemborong yang kurang bonafide.
  4. Penempatan/pengisian para pedagang pada masing-masing jenis ruangan kurang teratur atau kurang menurut barang-barang yang diperdagangkan sehingga sifat/pelayanan pasar tersebut tidak sesuai dengan kegiatan perdagangan yang tertampung.

Usaha-usaha selama Repelita II mulai tahun 1974-1979 di Kotamadya Banjarmasin telah dilaksanakan dari tahun 1974-1975 adalah sebagai berikut:

  1. Pemeliharaan bangunan-bangunan pasar
  2. Penyelesaian proyek-proyek: Pasar Lima, Pasar Rambai, dan Pasar Permata.

Tahun 1975-1976 adalah sebagai berikut:

  1. Perbaikan dan pemeliharaan bangunan-bangunan pasar
  2. Penyelesaian proyek-proyek: Pasar Lima, Pasar Rambai, dan Pasar Permata.