119
Perdagangan antar pulau (interinsulair) yang berarti berlangsung dengan pulau Jawa khususnya dengan kota-kota Surabaya, Semarang, dan Jakarta. Barang-barang yang didatangkan pada umumnya adalah barang-barang konsumsi dan barang bahan bangunan. Sedangkan barang-barang yang dikirim kebanyakan barang-barang dari hasil-hasil pertanian yang dalam arti luas baik bahan-bahan mentah atau setengah jadi, maupun barang-barang hasil-hasil kerajinan rakyat. Pengadaan barang-barang seperti beras, gula, dan tepung terigu dipegang oleh Depot Logistik sebagai instansi yang menanganinya. Barang-barang lain sudah tentu ditangani oleh instansi-instansi seperti Kantor Departemen Perdagangan.
Masalah penyaluran hasil-hasil produksi baik berupa hasil pertanian maupun hasil industri perlu mendapat perhatian. Perdagangan ekspor bagi daerah Kalimantan Selatan berperan terhadap perekonomian masyarakat. Perdagangan ekspor tersebut banyak menampung tenaga kerja baik dalam kegiatan perdagangan itu sendiri maupun dalam kegiatan barang-barang ekspor tersebut. Data perdagangan ekspor Kalimantan Selatan melalui Banjarmasin dari tahun 1969 sampai dengan 1974 mengalami pasang surut.
Pada tahun 1969, ekspor kayu 14,2 juta dollar, kemudian tahun 1970 cenderung turun menjadi 13,6 juta dollar, atau 0,6 juta dollar (4,23%). Angka ini cenderung turun pula tahun 1971 menjadi 10,7 juta dollar, atau sebesar 2,9 juta dollar (2,13%) 1 0 ). Pada tahun 1972 lebih meruncing turunnya angka itu menjadi 8,4 juta dollar, atau turun sebesar 2,3 juta (21,74%). Pada tahun 1973 angka ini naik dengan drastis menjadi 19,1 juta dollar, atau naik 10,7 (127,5%). Kenaikan itu sangat d·rastis, atau naik 10,7 (127 ,5%). Kenaikan itu sangat drastis tetapi pada tahun 1974 cenderung turun lagi menjadi 15,4 juta dollar. atau sebesar 3,7 (18,85%).