Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/74

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kini masih banyak terwariskan oleh penduduk, seni anyaman, seni penjalinan, seni penyulaman, pada perabot rumah dan perhiasan kemanten (penganten), bahan yang digunakah untuk seni kerajinan bermacam-macam seperti rotan, bilah sembilu (belahan bambu), tanah liat, kain, kertas dan lain-lain. Seni ukiran dapat kita saksikan pada ukiran-ukiran rumah. Pada ukiran-ukiran rumah tua, yang masih ada sekarang terlihat berbagai kreasi dan variasi seperti, bentuk-bentuk rumah tradisionil, les plang, dinding beranda (rel) tiang rumah, pilar, atau piabung, lobang angin (ventilasi) dan lain-lain.

Seni taripun sudah berkembang juga sejak jaman ini. Seni tari ini bukan saja sekedar untuk hiburan dan keindahan, tetapi juga bersandarkan kepada upacara pada salah satu adat istiadat, dan penggambaran sikap watak kepahlawanan. Sebagai contoh dapat ditunjukkan tari perang di pulau Enggano, tari pedang tari pencak dan silat, tari kain Bengkulu, tari kejei di Rejang Lebong, tari andun di Serawai, tari mabuk, tari persembahan di Bengkulu, tari gadai di Muko-muko, tari sapu ta-

63