Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/205

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Panglima Angkatan Perang Jepang untuk Asia-Tenggara, yang berkedudukan di Saigon, pada tanggal 7 Agustus 1945 menjanjikan memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia sebagai anggota Kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Untuk menerima petunjuk-petunjuk tentang penyelenggaraan kemerdekaan itu Bung Karno, Bung Hatta dan Dokter Rajiman diminta datang ke Saigon pada tanggal 9 Agustus 1945. Tetapi ketika bom atom yang kedua meledak di Nagasaki, Jepang tidak ada kesempatan dan tidak punya kekuasaan lagi untuk memikirkan bangsa lain.

Pada tanggal 15 Agustus 1945 menyerahlah Jepang tanpa syarat dengan Sekutu. Maka lenyaplah janji Kemerdekaan dari Jenderal Terauchi. Dan dengan penandatanganan penyerahan Jepang tanpa syarat itu pada tanggal 2 September 1945 di geladak kapal perang Amerika Serikat Missouri lenyap pulalah cita-cita Jepang untuk membentuk Kemakrnuran bersama Asia Timur Raya di bawah pimpinannya. Pemerintahan pendudukan Jepang pada mulanya menutupi kekalahannya dari penglihatan daerah daerah yang didudukinya termasuk juga di Bengkulu.

194