Halaman:Sejarah Daerah Bengkulu.pdf/135

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Bengkulu mengalami kemandekan (kemacetan). Faktor-faktor kemandekan itu adalah : 1) Banyaknya penyakit malaria karena keadaan alam di beberapa tempat tidak sehat; 2) Cepatnya lumpur yang mengendap di pelabuhan. Banyaknya gunung-gunung di sekitar kota yang sukar didaki, dan banyak tanjakan, sehingga Bengkulu menjadi terpencil. 3) Perkembangan daerah pantai yang lambat karena disana-sini banyak rawa; 4) Sulitnya hubungan dengan kota-kota lain yang merupakan pusat ekonomi, kebudayaan dan pengetahuan; 5) Sulitnya untuk menjual dan melempar hasil bumi keluar daerah. Tetapi orang tetap berusaha memajukan daerah Bengkulu.

Kota Bengkulu mempunyai nilai perjuangan. Pemerintah Belanda banyak membuang atau menawan pahlawan-pahlawan Nasional ke Bengkulu, yaitu pejuang-pejuang dari Banjarmasin dan Aceh. Demikian pula Sentot Alibasah Prawirodirdjo, seorang Panglima dalam perang Diponegoro. beliau wafat pada tanggal 17 April 1855 dalam usia 47 tahun dan dimakamkan di Bengkulu. Sampai sekarang (1977) makamnya masih dirawat dengan baik.

124