Menjadi: Perempuan petani yang pertama. Perempuan pembangun kultur yang pertama. Perempuan pembuat hukum yang pertama. Buat ketiga kalinya saya undang tuan-tuan mendirikan patung terima kasih kepadanya di dalam kalbu!
Maka dengan diadakannya hukum peribuan ini, serta hilangnya sifat nomade menjadi sifat “perumahan yang tetap”, hilang pula sifat kelompok, dan menjadilah ia bersifat gens,- yakni menjadilah ia “keluarga besar”. Perempuan dengan semua keluarganya tua-muda berdiam menjadi satu di satu tempat, -yang bukan keluarga tidak boleh berkumpul di situ, tapi berdiam menjadi gerombolan lain dengan keluarga-keluarganya sendiri pula. Di dalam gens yang demikian itu cara hidup adalah cara hidup sama-rata. Boleh dikatakan cara hidup mereka itu adalah cara hidup komunistis! Dr. F. MullerLyer, itu ahli masyarakat yang termasyhur, ada menceritakan dari hal gens pada tingkatan ini: “Anggota-anggota pergabungan keluarga itu memiliki tanah sebagai milik bersama, mereka kerjakan tanah itu bersama-sama pula, dan mereka bagikan buah tanamannya itu di antara keluargakeluarganya menurut keperluan masing-masing. Sering sekali mereka berdiam berkumpul di dalam rumah-rumah yang besar. Tiap-tiap anggota mempunyai hak yang sama atas ladang itu, dan menerima segala apa yang ia perlukan dari hasil pertanian-bersama itu. Pada hampir semua rakyatrakyat pertanian yang bertingkat sederhana ini, adalah cara kerja komunistis itu cara-kerja yang asli”.
Keluarga (Jawa: somah) seperti yang kita kenal sekarang ini, satu suami, satu isteri, anak, di dalam satu rumah, pahit-manis dipikul bersama-sama-, keluarga yang demikian itu belum dikenal orang di masa itu. Orang hidup dengan semua sanak-sanak-familinya menjadi satu gerombolan besar, satu persatuan darah yang besar, satu keluarga besar, -rukun dan rapat, mati-hidup bersama-sama, mengerjakan ladang bersama-sama, menentang musuh bersama-sama. Justru persekutuan dan kerukunan gens inilah menghambat terjadinya “somah” itu. Sebab, oleh karena kini perempuan itu menjadi satu makhluk yang sangat berharga, -tidak seperti
dulu di zaman kelompok-, maka gens tidak mau melepaskan dia pindah mengikuti suaminya kelain gens. (Suaminya
47