Halaman:Rimba-Rimba.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba


“Entahlah, Tapi ada kabar tentang truk yang hilang,” jawabnya.

“Truk hilang?”

“Ya. Truk itu berisi senjata dan amunisi. Saya dengar bantuan senjata itu dari Amerika untuk kita.”

Kemudian dia cepat-cepat masuk ke dalam pondok itu. Ia ingin menanyakan kepastian kabar itu. Tapi untung saja temannya itu menahan.

“Jangan masuk. Nanti urusannya bisa panjang.”

“Tidak apa-apa.”

“Pokoknya jangan.”

Tapi orang itu memaksan dan...

"Dor....."

Letusan pistol itu menghentikan niatnya.

Ia tertegun beberapa saat, kemudian tersadar dan cepat-cepat masuk. “Komandan ada apa?”

“Komandan...”

Beberapa orang yang ada di dekat pondok itu berlari ke dalam. Namun sang komandan duduk mematung dengan wajah memerah. Anak buahnya itu kemudian mundur teratur dari dalam pondok yang sempit itu. Kiriman yang seharusnya sudah datang hilang tanpa bekas. Padahal ia sangat yakin tidak akan ada masalah dalam pengiriman.

la tahu orang-orang yang diutusnya untuk menjemput kiriman itu adalah orang-orang yang terlatih. Tapi mengapa masih ada masalah.

“Pengkhianat. Pasti ada yang menjadi pengkhianat,” teriaknya. Suaranya lantang memecah kesunyian rimba belantara itu.

Anak buahnya yang semula berkumpul di depan pondok sudah membentuk formasi perlindungan. Setidaknya dalam jarak 500 meter ke depan sudah



70