Halaman:Rimba-Rimba.pdf/196

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

Mangkuto sudah menyerahkan tugas mengawal para ulama itu kepada anak-anak Harimau Campo. Selain itu beberapa orang dari pasukan rimba juga akan diikutsertakan.

“Nasib mereka ada di tanganmu Johan,” ujar Mangkuto.

“Saya akan laksanakan tugas ini dengan sebaiknya,” ujar Johan.

“Uda sendiri mau kemana?” Tanyanya lagi.

“Masih ada urusan penting yang akan kami lakukan,” katanya.

“Urusan penting? Di saat sekarang ini tidak ada yang lebih penting selain kembali ke ibu pertiwi,” kata Johan lagi.

Mangkuto tertawa lebar.

“Johan...Johan....”

la menepuk-nepuk pundak Johan. Tidak lama kemudian dari dalam sebuah goa muncul Tanaka dan Buya Malin Mandaro. Mereka mengangguk ke arah Johan. Mangkuto dan Johan yang ada di dekat itu cepat mendekat, Tanaka membawa mercka masuk ke goa itu.

“Ayo...” ujar Mangkuto.

Mereka mengikuti Tanaka dari belakang. Orang itu sangat lincah berjalan dalam goa.

“Mercka sudah menanti,” katanya kepada Mangkuto.

“Siapa yang menanti?” tanya Johan.

“Lihat saja nanti,” ujar Mangkuto.

Tanaka memang lincah berjalan dalam goa,walau goa kelam tanpa cahaya, namun kakinya seperti punya senter, Kemudian mereka sampai di sebuah ruangan yang besar. Di sana sangat terang karena celah-celah icbih banyak yang membuat matahari masuk. Di sisi barat ada