Halaman:Rimba-Rimba.pdf/192

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

Kantong-kantong PRRI di Aceh, Sumatra Utara. Sumatra Selatan dan Tengah meyerah pun menyerah. Ahmad Husein sudah berpikir untuk segcra menyerah.

*

Perang memang membawa dampak yang sangat besar. Ncgeri hancur lutuh. Masyarakat menjadi korban.

Beberapa komandan PRRI berkumpul di sebuah titik di pedalaman hutan Sumatra Barat. Mereka terlihat serius. Tidak kurang sekitar 50 orang berkumpul saat itu.

“Kita harus menghentikan semua ini.”

Terdengar suara seorang lelaki lantang. Tidak ada yang menyahut.

“Ya, Tidak ada gunanya.”

“Tidak ada jalan lain, dari pada rakyat kian sengsara.”

Semua terdiam. Para Komandan perang tidak ada yang menyahut.

Mereka menyadari, keputusan harus diambil cepat. Tidak aman jika rapat berlama-lama. Sangat berbahaya.

Dari awal, PRRI bukanlah bertujuan ingin mendirikan negara di dalam negara, tetapi semata hanya koreksi terhadap pemerintahan pusat.

“Ya, tidak ada cara lain. Demi rakyat dan bangsa.”

Keputusan sudah bulat. Perundingan pagi itu hanya sebentar. Tidak banyak yang memberi usul. Semua seakan sudah sepakat. Semuanya sudah berkahir. Berakhir dalam scbuah kekalahan yang memalukan. Berakhir dengan kepala tertunduk. Malu.

Juni 1961, Letkol Ahmad Husein dan para komandan lokal meyerah bersama 600 anak buahnya.

174