Halaman:Puisi Afrizal Malna; Kajian Semiotika.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

dapat melakukan tugas semiotisnya karena keberadaan tanda tersebut bersebelahan dengan tanda yang lain. Contoh yang paling umum dari tanda ini adalah asap. Keberadaan asap bersebelahan dengan api, misalnya. Ketika terjadi kebakaran, asap merupakan salah satu petunjuk atau tanda terjadinya kebakaran. Selain itu, tanda indeksional menimbulkan suatu tindakan, pengaruh, dan perasaan tertentu bagi orang yang menemukannya. Contoh tanda ideksional ini adalah sebuah kata seruan, seperti kata "awas" yang bisa membuat pendengarnya terkesima atau tertegun.

Tanda simbolik merupakan tanda yang sifatnya lebih canggih karena tanda ini pada umumnya merupakan produk budaya yang diciptakan manusia dengan suatu konvensi sekelompok orang yang memakainya. Di dalamnya berlaku kode, aturan, dan kesepakatan untuk memberi makna suatu tanda. Contoh yang paling sering kita temukan adalah tanda lampu merah yang mengatur arus lalu lintas di sebuah persimpangan jalan.

Namun, di antara ketiga komponen itu, unsur simbol mengandung dua hal penting lainnya, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signifed). Hubungan antara keduanya itu bersifat arbitrer, yaitu tidak ada keharusan bunyi lambang, misalnya 'buku' sebagai kumpulan kertas yang berisi tulisan. Penamaan 'buku' tergantung konvensi bersama masyarakat pemakai dalam tataran langue atau sistem bahasa yang bersifat abstrak.

Setiap lambang adalah tanda, tetapi tidak setiap tanda menjadi lambang. Di dalam bahasa, setiap tanda dapat menjadi lambang (Santosa, 1993: 6). Lambang dapat berada di luar bahasa yang tertulis sebagai tanda. Kata 'menangis' dan tindakan menangis tentulah berbeda dari segi penampakan. Kata 'menangis' merupakan representasi fonetis dari referen yang dimaksudkan, yaitu suasana hati yang bisa berarti kesedihan dan juga bisa bermakna haru. Dalam penampakannya menangis' disimbolkan dengan air mata atau jeritan yang mengandung makna tertentu. Petanda, berlawanan dengan penanda yang bersifat material dan lebih cenderung konkret, adalah aspek mental, berupa konsep yang ada dalam pemahaman subjek.

8