Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/751

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dalaın perkumpulan seni suara/tari/drama jang 50 buah tersebut, termasuk perkumpulan-perkumpulan seni daerah. Selebihnja mengolah lagu-lagu langgam, krontjong, Melaju dll. Umumnja pemain-pemain dari perkumpulan ini memandang usahanja selain dari pada kesukaan djuga sebagai suatu tjabang mata pentjaharian. Perkumpulan Jajasan Budaja disamping mengadakan pertundjukan-pertundjukan konser mengadakan pertundjukan sandiwara seperti „Tjempaka Biru", tjeramah-tjeramah mengenai seni-tari, bekerdja-sama dengan Delische Kunstkring jakni perkumpulan kesenian orang-orang Belanda.

Pada achir-achir ini 2 kali diadakan pertundjukan sandiwara oleh „Panitia Pemuda Penggemar Sandiwara". Dengan adanja pertundjukan mereka seperti lakon-lakon klasik „Mekar Bunga Madjapahit" dan „Tjindur Mato" perhatian umum tertarik akan lakon-lakon lama itu jang penuh mengandung nilai- nilai kebudajaan jang tinggi.

Oleh sebab perkumpulan ini melakukan pertundjukan dengan berdasarkan ketjintaannja pada seni, maka soal materiil bagi mereka tidak mendjadi soal pokok. Pada mereka sekadar diberikan bantuan pengangkutan dan alat- alat sandiwara jang dapat diberikan atau dipindjamkan.

Satu-satunja perkumpulan seni lukis/pahat/patung/foto di Medan dan djuga di Sumatera Utara jang masih aktif ialah A.S.R.I. Anggota-anggotanja adalah pegawai-pegawai dan orang-orang jang mempunjai usaha sendiri, suatu sebab jang dapat mendjamin landjutnja usia perkumpulan ini. Sebuah perkumpulan jang bernama Gabungan Pelukis Indonesia tak menundjukkan activiteitnja lagi . Dari perkumpulan sastrawan, jang kelihatannja masih bernafas lagi, ialah „Badan Pertemuan Sastrawan" Medan. Usaha-usaha jang njata belum ada. Pada perkumpulan ini akan ditjarikan satu djalan jang memungkinkan anggota-anggotanja dapat bekerdja menundjukkan hasilnja. Satu perkumpulan sastrawan di Sumatera Utara jang mempunjai madjallah berisikan karangan-karangan, novellen, essay, puisi atau pendapat tentang sastra, jang kira-kira dapat memberikan pandangan tentang dunia sastra sungguh sangat diharapkan.

Di Atjeh djumlah perkumpulan jang tertjatat adalah 69 buah, jaitu: 55 perkumpulan seni suara/tari dan 14 perkumpulan pentjak.

Pada djumlah jang 55 ini telah termasuk perkumpulan seudati dan didcng. Seudati mempertundjukkan beberapa susunan gerak jang meminta kelintjahan untuk melakukannja dan diiringi pula oleh njanjian. Permainan didong dilakukan di Atjeh Tengah. Jang terbesar dari perkumpulan ini ialah „Lembaga Purbakala" jang didirikan mendjelang achir tahun 1952. Perkumpulan ini mementingkan penggerakan usaha agar pada segala sesuatu jang mengandung sedjarah kebesaran tanah air dan kepahlawanan diberikan penghargaan jang selajaknja. Sampai sekarang perkumpulan-perkumpulan ini belum ada memadjukan permohonannja untuk memperoleh bantuan, selain dari pada Lembaga Purbakala, jang telah memperoleh Rp. 32.000.- untuk memperbaiki makam dari Tgk. Tjhi' Ditiro dan Panglima Polem.

729