Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/585

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Selebihnja soal-soal jang mengenai perdagangan dan pengeluaran karet rakjat didalam dan keluar masih sadja buat seluruhnja atau buat sebahagian besar dikuasai oleh kedudukan modal besar maupun organisasi jang didjalankan oleh bangsa asing, bahkan djuga oleh modal dan organisasi dari bangsa Indonesia sendiri, jang didjalankan serupa dengan tjara pemakaian modal asing itu.


Pengalaman-pengalaman kita sendiri dilapangan perdagangan, baik didalam maupun diluar negeri masih sedikit sekali, sehingga usaha-usaha perbaikan kedjurusan ini tidak mungkin akan tertjapai dalam waktu jang singkat. Apalagi sesudah diketahui, bahwa perusahaan perdagangan karet menghendaki modal jang besar, sedang sifat-sifat dan kegunaannja sebagai bahan mentah ataupun setengah masak banjak sedikitnja menghadapi risiko-risiko dalam perdagangan. Akan tetapi bagaimanapun djuga banjaknja seluk-beluk kesulitan perdagangan didalam maupun diluar negeri ini, namun usaha-usaha kedjurusan perbaikannja untuk dan oleh bangsa Indonesia sendiri, perlu sekali diusahakan dengan segera dan usaha-usaha ini adalah mendjadi tugas kita bersama.


 Pada dasarnja kedudukan karet kita adalah kuat, akan tetapi lemah nampaknja berhubung dengan harga pasarannja bergantung pada luar negeri.


Demikianlah pula, setelah kita ikuti bagaimana perkembangan karet rakjat itu, bahwa disatu pihak ia telah merupakan suatu sumber kemakmuran jang sedianja banjak dapat diharapkan daripadanja, akan tetapi sajang, dipihak lain ia tak dapat mengelakkan pengaruh-pengaruh jang menekan dari luar, maka sudahlah pula waktunja bagi kita untuk memikirkan suatu masa depan bagi karet rakjat itu, dimana ia setjara lebih langsung dan lebih pasti dapat mendjadi sumbangan bagi kemakmuran rakjat.


Selagi karet rakjat hanja diusahakan untuk ikut serta dalam pemungutan keuntungan dari perdagangan keluar negeri, maka selama itu pula kita harus bersusah pajah mengatasi kesulitan-kesulitan, jang semata-mata untuk dapat bersaingan sadja dengan karet alam dan karet tiruan dipasaran dunia.


Untuk itu kita harus berichtiar, se-dapat-dapatnja memelihara dan mempertahankan mutu karet kita, supaja tidak kalah dari saingan-saingannja.


Akan tetapi jang lebih penting sebenarnja daripada itu ialah, bahwa Indonesia-Merdeka harus berbeda keadaannja dengan Indonesia sebelum merdeka. Indonesia Merdeka bukan sekadar mewarisi Indonesia djadjahan dahulu sadja, jang mengenai soal karet ini umpamanja hanja merupakan suatu gudang persediaan bahan mentah belaka. Apa arti dan akibat keadaan seperti itu sebenarnja sudah lebih dahulu kita dapati sebagai peladjaran jang diberikan oleh sedjarah pendudukan Djepang ditanah air kita, ditengah-tengah berkobarnja perang dunia kedua.

563