Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/525

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Hanja sebahagian ketjil sadjalah pemimpin jang tinggal dalam kota Medan dan kota-kota ketjil jang lainnja. Partai-partai politik dan organisasi-organisasi ini terus bergolak didaerah Republik jang waktu itu terkenal dengan nama daerah „pedalaman”, dan daerah jang dikuasai Belanda dinamai daerah „pendudukan”.

PARNEST.

Partai Negara Sumatera Timur disingkatkan Parnest didirikan pada tahun 1948 dipimpin oleh Tengku Nikmatullah dan Tengku Hadji Muchtar Aziz. Parnest ini bertudjuan dan bergerak untuk menegakkan N.S.T.

PARTAI NASIONAL SUMATERA TIMUR.

Partai Nasional Sumatera Timur didirikan pada tahun 1948 dan dipimpin oleh O.K. Ramli dan Radja Kaliamsjah Sinaga, Sjamsuddin Hasibuan. Partai ini djuga bertudjuan dan bergerak kearah menegakkan N.S.T.

FRONT NASIONAL.

Atas initiatief F. Panggabean, diadakan pertemuan dirumah Eljas St. Pangeran Djalan Bulan no. 16 Medan, untuk memperbintjangkan dengan tjara bagaimana kaum Republikein jang tinggal didaerah „pendudukan" dapat membantu N.R.I. dan perdjuangan bangsa. Maka pertemuan ini achirnja melahirkan panitia ketjil jang bertugas membentuk satu organisasi sebagai langkah untuk tempat menjumbangkan tenaganja kepada perdjuangan kemerdekaan. Panitia tersebut dipimpin oleh Ir. Indratjaja, M.A. Dasuki, Dr. Djabangun, F. Panggabean, T. Sjaid Mansur dan lain-lain. Atas kegiatan panitia tersebut, berhasillah membentuk satu organisasi politik jang bernama Front Nasional Sumatera Timur.

Berhubung dengan beberapa orang dari pengurus Front Nasional pindah, jaitu Ir. Indratjaja, maka diadakan penjusunan pengurus baru jang diketuai oleh Dr. Djabangun dan Eljas St. Pangeran, serta dibantu oleh M.A. Dasuki, Sangkep Tarigan dan lain-lain.

Ketika agressi ke II banjak anggota pengurus Front Nasional jang ditangkap, karena itu disusun kembali pengurus baru.

Dengan berlangsungnja konperensi jang kedua dari Front Nasional ini, maka susunan pengurusnja diketuai oleh Sugondo Kartoprodjo dan Ismail Daulay; sebagai Sekretaris ialah M.A. Dasuki dan Arif Effendy.

Pada bulan Djanuari 1950 Front Nasional mengadakan konperensi luar biasa, dalam mana diambil satu keputusan untuk mengundang

503