Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/213

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kelima : Tjurahkanlah perhatian istimewa terhadap harta-harta dan njawa bangsa-bangsa asing baik Negara maupun tidak.

Berhasil atau tidaknja bangsa Indonesia dalam mendjalankan tjita-tjitanja djuga tergantung dari sokongan dan bantuan luar negeri . Kita mengetahui bahwa sebagian besar dari bangsa-bangsa di dunia ini terutama Tionghoa, Negara Arab dan India, senantiasa berdjuang difihak kita dalam lapangan politik. Maka oleh karena itu terpikul atas kita suatu kewadjiban jang memelihara dan mendjamin njawa dan harta mereka.

Disamping itu djuga Undang-Undang Negara kita sendiri menghendaki supaja setiap penduduk dapat hidup di alam Indonesia ini didalam kebahagiaan dan kesentosaan, terlepas dari antjaman, dan kekerasan. Pendengar-pendengar jang terhormat !

Sebagai telah didjelaskan tadi maka suasana jang meliputi tanah air kita ini dewasa ini adalah genting dan sedikit banjaknja menimbulkan ketjemasan malahan putus asa pada sebahagian dari penduduk. Terhadap mereka tu saja serukan, kuatkanlah iman, tjurahkanlah kepertjajaan atas pemimpin-pemimpin kita, insjafilah bahwa perdjuangan bangsa kita adalah berdasar atas dasar-dasar jang sutji murni , atas dasar kebenaran dan keadilan, dan oleh karena itu Tuhan pasti berada dipihak kita. Kita semua telah mengikrarkan, sumpah bersedia setiap waktu mengorbankan segala sesuatu jang ada pada kita, sekalipun djiwa, benda jang tidak bernilai harganja kita sanggupi mengorbankannja untuk kedjajaan bangsa dan Nusa. Ingatlah sumpah ini dan tundjukkanlah keichlasan hati.

Nilaian sesuatu benda tidaklah tetap. Nilainja ini senantiasa berobah dan bergantung dari tempat dan keadaan. Intan berlian jang berharga tinggi mungkin tidak berharga lagi pada suatu saat, sebaliknja sekilo beras jang tidak berapa harganja mungkin meningkat nilaiannja.

Demikian djuga dengan njawa manusia. Njawa manusia itu adalah sesuatu benda jang tidak dapat diganti bilamana telah hilang, sekali tetap ia hilang. Maka adalah suatu kehendak alam, bahwa setiap manusia senantiasa berhemat atas benda itu, dan memelihara benda itu dengan sebaik-baiknja.

Akan tetapi didalam masa hidupnja manusia itu mungkin tiba suatu saat dimana soal njawa itu mendjadi soal ketjil dimana manusia itu reda mengorbankan benda jang tak dinilai harganja itu dengan perasaan kepuasan oleh karena pengorbanan itu adalah untuk tjita2 jang sutji murni untuk kedjajaan bangsa dan Nusa, untuk peri kemanusiaan.

Pendengar-pendengar jang terhormat !

Saat ini telah tiba untuk bangsa kita semuanja. Tundjukkanlah keredaan hati tuan-tuan untuk berkorban bagi tjita-tjita itu. Moga- moga Allah senantiasa berada difihak kita.

Sekianlah, Merdeka.

_____________________

211