Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/211

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

warga negara dan penduduk Republik Indonesia dikeresidenan ini kami meminta supaja mendjauhi diri dari gerakan jang tidak sehat ini. Pemerintah akan bertindak terus membasmi segenap musuh-musuh dalam selimut dan dalam hal ini pemerintah mengharapkan sangat bantuan dari rakjat seluruhnja . Demikianlah pendjelasan Gubernur Militer Atjeh, Langkat dan Tanah Karo Tengku M. Daud Beureueh. Pada tanggal 20 Nopember 1948, tibalah di Atjeh pesawat udara ,,Seulawah", jaitu persembahan rakjat Atjeh kepada Pemerintah. Dengan pesawat udara itu, turut serta Komodore Udara Suryadarma dan Dr. Sudarsono, wakil Republik di India.

GUBERNUR SUMATERA UTARA MENJERUKAN DISCIPLINE NASIONAL.

Pada tanggal 25 Desember 948, Gubernur Sumatera Utara r. S. M. Amin, setelah 10 hari tiba kembali dari Tapatuan untuk menghadiri rapat pembentukan D.P.R. Sumatera Utara disana , mengutjapkan pidato radio melalui tjorong R.R.I. Kutaradja sebagai berikut : Terhadap sekalian penduduk dalam propinsi Sumatera Utara, baik jang bertempat kediaman didaerah Atjeh, maupun Tapanuli dan Sumatera Timur, saja serukan dari tempat saja berdiri pada saat ini, salam kebangsaan kita ,,Merdeka". Maka adalah suatu kenjataan jang tidak dapat dimungkiri lagi, bahwa saat ini adalah suatu saat jang genting bagi bangsa dan Negara. Pada tanggal 18 bulan ini Keradjaan Belanda telah menjatakan pembatalannja terhadap Persetudjuan Gentjatan Sendjata dan tidak berapa lama kemudian, pernjataan pembatalan ini telah diikuti oleh penjerangan tentera Belanda dengan lengkap bersendjata mutachir terhadap daerah Republik. Dengan tindakan ini , maka permusuhan diantara Republik dengan Belanda telah timbul kembali . Suasana peperangan jang sedjak terikatnja persetudjuan gentjatan sendjata sebagai akibat perundingan sesudah gerakan militer Belanda jang pertama, telah berganti dengan suasana damai, telah muntjul kembali , dan akan membawa kemusuhan bagi pemuda-pemuda baik jang bertempur dipihak Belanda maupun jang bertempur dipihak kita. Siaran-siaran Belanda mengabarkan , bahwa beberapa kota didaerah Republik telah diduduki oleh Belanda, bahwa pendaratan- pendaratan, pertempuran-pertempuran telah berlangsung dibeberapa tempat didaerah kita, bahwa beberapa pemimpin-pemimpin kita telah ditawan. Dalam suasana jang sehebat ini, maka saja ingin mengutjapkan kata-katoa, tertudju kepada setiap warga Negara, baik warga Negara Indonesia asli maupun warga Negara bukan Indonesia asli jang bertempat sekarang di Sumatera Utara. Pertama : Hendaklah tuan-tuan tetap tenang dalam keadaan dewasa ini . Laksanakanlah kewadjiban tuan-tuan masing-masing dengan

14 209