Lompat ke isi

Halaman:Politik luar negeri.pdf/37

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

—29—

mati, tetapi ia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keadaan jang mengelilinginja. Perdjandjian boleh diumpamakan suatu potret dari pada perkembangan imbangan kekuatan-kekuatan pada suatu waktu. Imbangan kekuatan kekuatan ini dapat keadaan waktu itu. berobah-robah, menurut waktu dan keadaan waktu itu.

Ketjuali itu, sedjarah tidak pernah berhenti. Djuga sedjarah Indonesia tidak akan bertinggal diam. Konperensi para Menteri-menteri kedua negara, Indonesia dan Belanda, jang diadakan dalam hubungan Uni Indonesia - Belanda, membuka djalan musjawarat, jang dapat menghilangkan hal-hal jang tidak sempurna didalam persetudjuan K.M.B. itu.

Bila kita melihat perdjandjian K.M.B. ini, dengan fikiran jang dinamis, melihatnja dengan dinamik-nja sedjarah, maka tidak ada hal-hal jang perlu dichawatirkan. Kita mengenal Linggardjati. Kita kemudian mengenal Renville. Kita mengenal djuga Roem-Royen-Statement. Achirnja kita mengenal K.M.B. Kita semua pernah mengalami rasa chawatir pada tiap-tiap ada perdjandjian tersebut. Tetapi tidak pernah rasa chawatir itu mendjadi pedoman kita bertindak. Rasa chawatir itu rupanja biasa bila kita mendjumpai keadaan baru. Tetapi itu disebabkan biasanja oleh kelupaan kita kepada kekuatan diri sendiri , dan lupa akan dinamik nja sedjarah .

Kita boleh tidak pertjaja, bahwa dunia itu bulat. Kita boleh tidak pertjaja, bahwa bumi itu berputar. Akan tetapi djanganlah kita mengurangi kepertjajaan kepada diri kita sendiri. Djangan kita mengurangi kepertjajaan kita , bahwa sedjarah itu tidak pernah berhenti.VIII. IRIAN BARAT. Ternjata, bahwa K.M.B. belum dapat menjelesaikan segala persoalan Indonesia-Belanda . Persoalan ini ialah me ngenai kedudukan dari sebagian daerah Hindia - Belanda