Lompat ke isi

Halaman:Politik luar negeri.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

—20—

an tidak akan membantu tertjapainja perdamaian , tetapi djustru menambah meluasnja perpetjahan dan pertentangar. Kita jakin, bahwa harapan terpeliharanja perdamain dunia belum lenjap sama sekali. Rasa inilah jang mendorong kita untuk mengambil sikap. Sikap tidak memihak, akar tetapi tidak diam sadja. Tidak memihak karena kita jakin , bahwa dunia ini adalah satu . Dunia ini tidak terbelah mendjadi dua dan dikuasai hanja oleh kedua blok jang bertentangan itu sadja . Dunia ini adalah tempat kediaman dari satu keluarga bangsa-bangsa, jang kesemuanja mempunja tudjuan jang sama, ialah memelihara perdamaian dunia dan kerdjasama antara bangsa-bangsa.

Kita tidak diam sadja, karena sadar, bahwa penjelesaian pertentangan antara kedua ,,blok" Russia dan Amerika Serikat itu, akan mempengaruhi nasib seluruh umat manusia. Kita sadar pula, bahwa bila pertentangan itu dari „ perang dingin" mendjadi ,,perang panas" djuga, toch kita tidak akan djalan terhindar dari akibat-akibatnja . Maka tidak ada jang lebih baik dari pada turut serta dengan aktip dalam usaha memelihara perdamaian dunia, menurut tjara jang sesuai dengan djiwa dan kepentingan rakjat Indonesia.

Dengan politik luar negeri jang demikian itu , pada hakekatnja Kabinet Natsir sekarang ini tidak sama sekali meninggalkan politik luar negeri jang dianut oleh Kabinet Hatta jang lampau, ialah politik netral. Politik , jang menghendaki kita tidak akan memihak manapun djuga, jang sekarang sedang bertentangan. Pun sikap ini sudah sedjak dulu ,mendjadi dasar jang selalu dipakai oleh Republik Indonesia, waktu masih berpusat di Jogjakarta . Sembojan jang kita semua masih belum lupa ialah: ,,Kita tidak mau mendjadi object, akan tetapi tetap mendjadi subject” . Kita tidak mau didjadikan barang perebutan, akan tetapi ingin tetap berperibadi sendiri dan mentjari djalan kita sendiri . Dalam hal ini pemerintah Natsir sekarang, dus tidak menjimpang dari politik Kabinet Hatta , bahkan memegang teguh sembojan jang lama.