Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/193

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

194

POLA-POLA KEBUDAJAAN

didapati di-daérah² sekitarnja. Berlawanan dengan kesediaan meréka jang luar biasa untuk menerima tradisi² asing, kebudajaan mereka sendiri memberi kesan jang miskin sekali. Tiada dari unsur² ini jang terangkat sehingga memberi bentuk kepada kebudajaan. Organisasi sosial meréka pengolahannja sangat kasar, upatjara²nja boléh dikatakan paling miskin dibandingkan dengan upatjara² dimanapun didunia ini, dan buah kerdjatangan (kerandjang, merdjan) hanja memberi sedikit kesempatan bagi kesenian plastik. Seperti halnja dengan perseorangan² jang ber-kali² mengalami pengaruh² setjara umum, maka djuga pada suku ini pola² kelakuan-sukunja tidak terkoordinasi dan bersifat kebetulan.


Pada suku² di Kolumbia Inggeris ini rupa²nja integrasi tidak hanja sebagai tanda adanja tjiri² jang ber-sama² diambil dari bangsa² lain disekitarnja. Kita harus mentjarinja lebih dalam lagi. Setiap segi kehidupan mempunjai organisasinja sendiri, akan tetapi organisasi ini tak mempengaruhi organisasi segi lain. Selama masa pubertét banjak sekali perhatian ditudjukan kepada pendidikan anak² untuk berbagai pekerdjaan dan untuk mendapatkan ruh² pelindung. Dipadangrumput barat hasrat untuk mendapatkan visiun menguasai seluruh kompléks kehihidupan orang dewasa dan pekerdjaan seorang pemburu dan peradjurit djuga dikuasai oléh kepertjajaan² sematjam itu. Di Kolumbia Inggeris dalam pada itu, menimbulkan visiun adalah suatu aktivitét jang terorganisasi tersendiri, dan peperangan adalah lain lagi jang terlepas daripada itu. Demikian pula pésta dan tari²an di Kolumbia Inggeris merupakan kedjadian² jang sifatnja se-mata² kemasjarakatan. Semuanja ini adalah kedjadian dalam pésta², dimana beberapa penjelenggara meniru tingkah laku binatang untuk menjenangkan para penonton Tetapi adalah larangan keras untuk meniru tingkah laku binatang² jang dianggap mungkin mendjadi tjalon² ruh-pelindung. Pésta² ini tak bersifat keagamaan dan tak pula didjadikan kesempatan bagi pertukaran ékonomi. Se-olah² tiap aktivitét itu terpisah satu sama lain. Aktivitét² itu masing² merupakan suatu keseluruhan tersendiri, di-mana² motif² dan tudjuan²nja terbatas pada daérahnja sendiri dan tak mengenai seluruh kehidupan rakjat. Djuga tiada tampak suatu reéaksi kewadjiban² untuk menguasai keseluruhan kebudajaan.


Tidaklah selalu mungkin untuk membédakan tiadanja integrasi kebudajaan sematjam itu dari tiadanja integrasi jang disebabkan oléh karena pengaruh² jang bertentangan dari luar. Gedjala jang tersebut terachir ini banjak terdapat di-daérah² perbatasan daérah² jang setjara kebudajaan mempunjai batas² jang tadjam. Daérah² perbatasan itu didjauhkan hubungannja dengan suku² jang paling chas representatif dalam kebudajaan daérah² itu dan dibuka kepada pengaruh dari luar.