Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/161

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

162

POLA-POLA KEBUDAJAAN


baga”. Uang ini terdiri dari tembaga rakjat jang dilukis, sedangkan harganja sama dengan 10.000 lembar selimut atau lebih. Sudah barang tentu tembaga2 ini harga sesungguhnja murah sadja, sehingga nilaitukarnja ditentukan oleh djumlah jarg dibajarkan baginja pada transaksi2 jang lalu. Dalam pada itu, apabila memang ada transaksi besar2an, maka pembajaran2 kembali itu ditarik oleh satu orang sadja. Untuk ini ditugaskan orang2-perantara jang bertindak atas nama seluruh kelompok setempat, atau, apabila pertukaran terdjadi antara berbagai suku2 maka mereka bertindak atas nama suku. Dalam hal2 jang demikian itu mereka dikuasakan memperdjual-belikan tararg2 dari semua orang dalam kelompoknya.


Tiap2 individu, laki2 atau perempuan, jang kelak dikemudian hari mungkin akan mendjadi orang jang terkemuka, semendjak ketjilnja sudah ikut-serta dalam perlombaan €koromi iri. Sebagai baji ia hanja mendapat suatu nama, jang merundjukkan tempat, dimana ia dilahirkan. Apabila tiba waktunja, bahwa ia harus memakai nama jang lebih penting lagi, maka anggota2 keluargarja jang lebih tua memberikan kepadarja beberapa helai selimut, untuk di-bagi2kan diantara anggota keluarganja. Mereka jarg menerima hadiah2 dari arak tsb. merganggap bahwa adalah mendjadi kewadjibarnja jang terhormat untuk segera membajarnja kembali dengan bunga jang terlalu tirggi. Djikalau misalnja salah seorang kepala mendjadi salah seorang jang menerima hadiah demikian itu, maka ia sewaktu mem-bagi2kan karang2 dalam suatu pertukaran umum, memberi kepada arak tsb. tiga kali lipat dari apa jang diterimarja. Pada achir tahun arak ini” harus memberi dua kalilipat kepada mereka jang dahulu memberikan selimut kepadanja. Sisanja boleh diambil ja untuk diri sendiri, dan ini semua degan djumlah lembar selimut jang ia purjat pada permulaannja. Kemudian ia memindjamkanrja urtuk beberapa tahun dengan bunga, dan dipungutnja bunga itu sehingga ia mempurjai tjukup barjak urtuk membajar nama tradisionilmja jarg pertama jang diberikan pada pesta besar, Dalam pesta ini semua kerabat2nja dan arggota2 keluargarja jang lebih tua datang berkumpul. Dengan dihadiri oleh mereka semua itu, chususnja oleh kepala dan kaum tua dalam suku, ajahnja memberi kepadanja nama jang menentukan kedudukannja dalam suku.


Semendjak waktu ini anak laki2 ini memiliki kedudukan jang didjamin oleh tradisi dalam golongan orang2 laki2 jang bergelar. Padapotlatch (pesta2 besar) jang setelah itu diadakanrja atau jang ia ikut2 serta, ia semangkin menerima nama2 jang semangkin penting. Orang2 jang agak terkemuka bisa dengan mudah mergganti nama2nja. Nama itu menundjukkan perhubungan2 kekeluargaan, kekajaan dan kedudukan. Apapun jang mendjadi alasan untuk potlatch itu, baik per