Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/158

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PESISIR BARAT-LAUT AMERIKA

159


jang sudah diolah dan dibumbui diatas lengannja. Wanita itu telandjang. Ia menari sambil me-langkah2 kebelakang, memandang mata Kanibal. Setjara itu ia adjak Kanibal itu supaja masuk kedalam rumah. Akan tetapi inipun tak berhasil. Namun, achirnja ia naik lagi diatas atap dan terdjun kebawah melalui lobang jang sudah ada disitu. Ia menari liarkasar, tidak mampu mengendalikan diri, seluruh badannja menggigil menurut suatu irama, jang oléh orang2 Kwakiutl dihubungkan dengan keadaan kerandjingan.


Tari majat diulangi lagi selama masa Ekstase Kanibal. Barangkali jang paling menarik hati ialah teknik Dionysis Upatjara Musim Dingin, dimana achirnja Kanibal didjinakkan dan dimulai pula tabunja selama empat bulan. Menurut paham2 jang berlaku dasam kebudajaan mereka dalam teknik Upatjara Musim Dingin ini terdjelma se-hebat2nja kekuasaan adikodrati, jang terletak dalam jang mengerikan dan jang dilarang.


Upatjara ini dipimpin oleh empat orang padri jang memiliki kekuasaan adikodrati warisan untuk mendjinakkan Kanibal. Anggota baru tak sadar akan dirinja sendiri. Ia ber-lari2 ber-putar2antak keruan, sedangkan pembantu2nja mentjoba mengendalikannja. Ia kemudian tak bisa menari lagi, karena terlalu djauk dalam kemabukannja. Dengan menggunakan berbagai tjara pengusiran ruh, mereka berusaha ,,mentjapar” Kanibal dalam Ekstasenja. Mula2 mertka mentjoba dengan pendjinakan dengan api. Mereka me-mutar2kan kulit tjemara jang dibakar, sehingga ia djatuh ditanah, Kemudian mereka mentjoba dengan air. Setjara chidmat batu2 dipanaskan dalarn api, kemudian dengan batu2 ini dipanaskanlah air dalam kotak. Airini di-pertjik2an diatas kepala anggota baru. Kemudian dipahatlah gambar orang dari kulit tjemara, melukiskan Kanibal dalam &kstasenja. Kemudian dibakarlah gambar ini.


Akan tetapi pendjinakan jang terachir dilakukan dengan darahhaid. Di Pesisir Barat-Laut darah-haid dianggap sangat kotor, jang tiada taranja didunia ini. Wanita2 selama masa ini diasingkan, sama sekali tak boleh berhubungan dengan dunia Juar, Kehadirannja metenjapkan tiap2 daja dan tenaga dalam semua perbuatan2 jang dilakukan oleh sjaman, Untuk tidak menghina ikan2 salem, wanita2 itu dilarang melangkahi sungai2 atau berada dekat2 dengan laut. Apabila ada peristiwa2 kematian, mesktpun telah diobati oleh sjaman, maka menurut anggapan mereka didalam rumah tentu ada kulit tjemara' diluar pengetahuan mereka, jang ternoda ol£h tetesan darah-haid. Olkh karena itu sebagai djalan jang terachir untuk menjadarkan kembali si Kanibal, padri mengambil kulit tjemara jang ternoda dengan darah-haid empat wanita dari golongan tertinggi. Kulit tjemara ini dibakar dan asapnja dikepulkan