Lompat ke isi

Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/152

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
VI
PESISIR BARAT-LAUT AMERIKA


Dahulu kala orang2 Indian jang bertempat tinggal didaerah pantai Lautan Teduh antara Alaska dan Puget Sound, merupakan bangsa jang kuat dan tjongkak. Kebudajaannja sangat menarik hati, dan lain sekali sifatnja dibandingkan dengan kebudajaan bangsa jang ada disekitarnja. Mereka memiliki tenaga jang djarang kedapatan pada bangsa2 lain. Kebudajaannja mengakui nilai2 lain jang lazim ada pada kebudajaan2 lain, dan merékapun mempunjai motif2 lain, tidak seperti jang lazim berlaku pada kebudajaan2 lain.


Untuk suatu bangsa primitif mereka mempunjai banjak kekajaan. Kebudajaannja dibangunkan diatas persediaan makanan jang tjukup, jang bahkan boléh dikata tiada habis2nja dan jang mudah mendapatnja. Ikan jang mendjadi bahan makanan utamanja, mudah sadja diambilnja dari laut dalam djumlah jang besar. Ikan salem, halibut, andjing laut dan ikan-lilin dikeringkan untuk didjadikan persediaan makanan, atau minjaknja diperas. Ikan2 paus jang terdampar selalu dipergunakan, dan bangsa2 jang berdiam didaérah sebelah Selatan bahkan menangkapi ikan2 paus. Tanpa Jaut mereka tak akan bisa hidup. Bukit2 mendjulang dibelakang daérah pantai: meréka mendirikan rumah2nja diatas pantai. Keadaan tanah mentjukupi sjarat2 jang mereka perlukan. Banjak sekali pulau2 bertébaran didepan pantai jang berliku2 itu dan dengan begitu tidak sadja melipat-tigakan pandjang garispantai, akan tetapi djuga melindung perairan2 besar, sehingga terlindung pula perkapalan dari pukulan2 ombak Lautan Teduh. Alam pikiran mereka samasekali dipengaruhi oleh laut. Daérah itu masih sadja sampai sekarang merupakan tempat terpenting dimana ikan2 melepaskan telor2nja. Suku2 pesisir Barat-Laut mengetahui baik sekali musim ikan, seperti halnja bangsa2 lain mengetahui tingkah-laku dan tabiat beruang atau musim untuk menebarkan bibit. Bahkan apabila meréka kadang2 tergantung djuga kepada beberapa hasil bumi, jakni apabila mereka menebang pohon" besar jang dipotong2nja mendjadi papan untuk dibuatnja rumah atau ditjekungnja dengan api dan ditatah untuk dibuat kano, mereka selalu dekat pada perairan. Mereka tak mengenal tjara pengangkutan, selainnja melalui laut atau sungai, dan tiap2 pohon ditebang didekat sungai atau teluk sehingga mudah mengangkutnja kedésa.