Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/139

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
POLA-POLA KEBUDAJAAN

lain jang melarikan suaminja. Meréka menjangka bahwa angin dalam matjam apa sadja terdjadi karena sihir.

Djikalau achirnja kano² itu sampai di-pulau² jang ditudjuinja, meréka memilih pantai² jang berkarang, dimana meréka mendarat, mempersiapkan upatjara²-Kula. Tiap² orang memperindah dirinja dengan menggunakan magi dan perhiasan². Mantera²-sihir ini adalah milik-perseorangan, jang sesuai betul dengan alampikiran Dobu. Tiap² orang menggunakan magi se-mata² untuk kepentingan diri sendiri menurut tjara Dobu asli. Meréka jang tak mempunjai magi, berada dalam keadaan² jang sangat sukar. Meréka harus menggunakan tjara² lain menurut apa jang terpikir olehnja. Mémang adalah suatu kenjataan, bahwa — meskipun adanja rahasia mutlak mengetahui milik mantra² sihir, sehingga tak ada seorangpun dalam kano jang mengetahui siapa jang punja mantera dan siapa jang tidak — orang² jang menggunakan mantera²-sihirlah jang berhasil mengadakan transaksi-Kula jang paling besar. Kepertjajaannja kepada diri sendiri memberi kewibawaan diatas teman²nja. Semua orang tiada ketjualinja berdaja-upaja dan berdjerih-pajah mempersiapkan dirinja tuntuk Kula itu, meréka mengharumkan badannja dengan daun wangi, jang dipergunakan dalam ber-tjumbu²an, meréka mengenakan daun segar, meréka mengetjat mukanja dan giginja dan menggosok badannja dengan minjak-kelapa. Barulah meréka siap untuk menghadapi relasinja.

Tiap² orang berdagang sendiri² setjara perseorangan. Perbuatan² tak-djudjur adalah penting dan dihargai se-tinggi²nja, sesuai dengan dogma Dobu, bahwasanja orang jang paling dekat dengan dia, adalah orang jang paling berbahaja, maka pembalasan terhadap pedagang-Kula jang berhasil, datangnja dari kawannja jang kurang berhasil dalam kanonja atau orang lain dari désanja dan bukanlah suatu masalah jang harus dipetjahkan antara orang² dari pelbagai bangsa. Tentang benda² Kula jang berharga ini tepatlah kata² Homeros: „Banjak orang mati oleh karenanja.” Akan tetapi kematian itu tak disebabkan oleh amarah relasi²nja jang terhina, misalnja orang Dobu melawan orang Trobiand atau orang dari Tube² melawan orang Dobu. Jang terdjadi selalulah orang Dobu jang gagal menghadapi orang Dobu jang berhasil.

Praktek² dan perbuatan² tidak djudjur, jang terkenal dengan nama wabu², merupakan sumber perasaan bentji dan mendongkol.

Wabu² adalah mengumpulkan banjak kalung²-spondylus dari berbagai tempat di Selatan atas perdjandjian bahwa ia akan menukarnja dengan satu gelang jang ditinggalkannja di Utara; atau orang menguasai banjak gelang² dari Utara, jang sesungguhnja tak ada alat penukarannja apa² dan mendjandjikan kepada berbagai orang satu benda berharga jang dipunjainja untuk hadiah² jang didapat-