Halaman ini telah diuji baca
- ber-evolusi
- dua-puluh ribuan (20 x 1.000)
- tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial (tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan sosial)
- Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok.
Bandingkan dengan: - be-revolusi
- dua-puluh-ribuan (1 x 20.000)
- tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai: a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, b. ke- dengan angka, c. angka dengan -an, d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital, e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.
Misalnya: - se-Indonesia
- peringkat ke-2
- tahun 1950-an
- hari-H
- sinar-X
- mem-PHK-kan
- ciptaan-Nya
- atas rahmat-Mu
- Bandara Sukarno-Hatta
- alat pandang-dengar
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: - di-smash
- di-mark-up
- pen-tackle-an
F. Tanda Pisah (–)
1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat. Misalnya: - Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
- Keberhasilan itu–saya yakin–dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.
2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya: - Rangkaian temuan ini–evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom–telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
- Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia–amanat Sumpah Pemuda–harus terus ditingkatkan.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.