Halaman ini telah diuji baca
- Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya: - Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
- Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
- Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
- Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'.
b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia. Misalnya: - Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
- Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
Catatan: - Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Misalnya: Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab : BAB I PENDAHULUAN Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Daftar, indeks, dan lampiran: DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMBANG DAFTAR PUSTAKA INDEKS LAMPIRAN
2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. Misalnya: - Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
- Saya tidak mengambil bukumu.
- Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.
Seharusnya ditulis dengan huruf miring: - Akhiran –i tidak dipenggal pada ujung baris.
- Saya tidak mengambil bukumu.
- Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah.
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Misalnya: - kalah v 1 tidak menang ...; 2 kehilangan atau merugi ...; 3 tidak lulus ...; 4 tidak menyamai
- mengalah v mengaku kalah