Halaman ini tervalidasi
7. Iringan musik/gamelan
Dalam permainan ini tidak diperlukan iringan musik khusus. Untuk mengiringi gerak penari dan juga sekaligus untuk memberi irama bagi pemain pemegang tongkat sering anak - anak yang lain bertepuk tangan bersama sama atau kadang kadang ada juga yang memukul - mukulkan ranting kayu ke batang kayu besar yang kering.
8. Jalannya permainan
a.Persiapannya
Pada waktu tengah hari setelah makan bersama di ladang, biasa nya mereka beristirahat sambil menanti berkurangnya terik sinar matahari. Apabila jumlah mencukupi untuk bermain yaita minimal lima orang biasanya mereka sepakat untuk bermain bersama bergembira sebagai penawar rasa lelah. Apabila mereka telah sepakat untuk bermain tandik palanduk, kemudian diambillah empat batang asak sebagai alat permainan. Di sam ping itu dicari pula tempat yang rata di bawah pohon yang rindang naung dari sengatan sinar matahari.
b.Aturan permainan
Dalam permainan ini tidak terdapat aturan permainan khusus karena sifat permainan ini hanyalah sebagai hiburan. Namun demikian terdapat pula hal hal yang perlu diperhatikan bersama oleh ke empat anak yang bertugas menggerakkan tongkat asak. Mereka di dalam menggerakkan asak membuka dan menutup harus berdasar irama danhitungan yang tetap. Hal ini perlu diperhatikan karena kalau iramanya tidak tetap apalagi hitungannya keliru akan berakibat fatal bagi si penari, yaitu kakinya akan kena jepit empat buah asak. Karena asak tersebut terbuat dari kayu yang keras dan berat sehingga apabila kaki si penari kena jepit mata kakinya bisa luka dan bengkak.
Selain dari pada itu terdapat pula kepercayaan di masyarakat bahwa apabila si penari kakinya sampai kena jepit maka umurnya akan menjadi pendek.
c.Tahap - tahap permainan
Dalam permainan ini sebenarnya tidak terdapat tahap tahap permainan. Setelah segala persiapan permainan telah cukup, segera empat orang anak yang pertama-tama bertugas untuk menggerakkan
212