Lompat ke isi

Halaman:Peringetan dari tempo doeloe.pdf/91

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PERINGETAN DARI TEMPO DOELOE.


soedah deket toeroen. Ia tjaboet horlodjinja dan meliat itoe koetika soedah djam sabelas liwat. Ia moesti teroesken perdjalanannja boeat mentjari bekas roemah dari entjinja Seng Lie, Sian Nio poenja tante, jang ada tinggal di sabelah atas, tida djaoe dari itoe pantjoeran.

 Boeat sampe di itoe roemah ia haroes berdjalan teroes — sekarang menandjak, kerna itoe pantjoeran ada di tempat legok. Dengen perlahan Tham Tjay merajap sambil toendjang badannja sama iapoenja toengket, naek di tangga-tangga batoe satoe per satoe tindak sambil sabentar-bentar merandek boeat boeang napasnja. Dari saking kerasnja ingetin ka'ada'an di tempo doeloe ia djadi loepa jang dirinja ada lemah dan berpenjakitan, apalagi kerna soedah lama ia tida perna liwat di djalanan kampoeng jang litjin dan toeroen-naek. Itoe tandjakan, jang koetika masih moeda ia bisa liwatin sambil berlari-lari, sekarang — maski bertindak dengen merajap — bikin ia termengèh-mengèh. Tapi sebab soedah kepalang, ia terpaksa landjoetken djoega, dan koetika sampe di atas, ia doedoek sabentaran di atas bentengan batoe, soesoet djidatnja jang berkeringetan sama sapoetangan.

 Langit jang semingkin mendoeng memaksa padanja boeat tida mengaso terlaloe lama. Ia berbangkit dan bertindak lebih djaoe. Sekarang ia merasa sanget menjesel soedah tida bawa itoe jongos, sebab iapoenja kepala moelai poesing lantaran kaloear terlaloe banjak tenaga. Apakah aken djadi djikaloe toeroen oedjan lebet dan melit, hingga ia tida bisa balik ka itoe auto jang menoenggoe di moeloet Gang Tjendol? „Ach, tida apa,” ia berkata sendirian. „Akoe nanti soeroe orang boeat panggil akoe poenja sopir,”

79