Lompat ke isi

Halaman:Perbandingan Pendidikan.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

udjian ini diambil pada achir Kelas I dan terdiri atas 7 mata-pela- djaran sesuai dengan djurusan jang diambil. Bagian kedua ialah pada achir tahun ketudjuh atau classe terminale, dan terdiri atas 5 mata- peladjaran.

Jang dibentangkan diatas adalah sistim pendidikan menengah se- bagaimana diatur oleh Menteri Berthoin dengan peraturan jang dj. keluarkan pada tanggal 6 Djanuari 1959. Tentu sadja dewasa ini masih ada sekolah-sekolah jang masih bertjorak lama dan lambat laun akan mengikuti tjorak jang disebut diatas ini.

Kelihatannja departementalisasi djenis-djenis pendidikan menengah, jang sudah sedjak Perang Dunia I mendjadi bulan-bulanan para kritisi, dengan diadakannja cycle d’observation dan dengan usaha jang tegas untuk mempermudah pindahnja murid dari djenis pendi- dikan jang satu ke jang lainnja dengan melalui kelas-kelas peralihan, sudah djauh berkurang.

Pada dasarnja sampai umur 13 tahun anak-anak diberi peladjaran jang sama (tronc commun), dan dalam penentuan djurusan jang akan dimasuki, para orang tua dihubungi dan keinginan mereka diikuti sedapat mungkin.

Pembaruan Berthoin djuga menjinggung soal udjian penghabisan sekolah menengah (baccalauréat). Dizaman jang lampau anggapan umum ialah bahwa udjian itu terlalu berat bagi murid-murid. Mereka jang tidak lulus dalam udjian bulan Djuli diperkenankan lagi menempuhnja dibulan September. Udjian September ini sekarang sudah dihapuskan, karena biasanja menjebabkan anak-anak beladjar hanja untuk itu sadja, jang sering berakibat kemunduran kesehatan mereka dan djuga merupakan beban jang tidak sedikit bagi para pengudji.

Kalau dibandingkan dengan pendidikan menengah di Amerika Serikat misalnja, djumlah mata-peladjaran disekolah Perantjis sangat besar. Biasanja murid sekolah menengah Amerika mengambil 4 atau 5 mata-peladjaran dalam 1 tahun, 5 djam dalam seminggu. Di Pe- rantjis biasanja lebih banjak mata-peladjaran jang dipeladjari sepan- djang 7 tahun itu, tetapi hanja dua tiga djam seminggu. Tidak djarang misalnja seorang murid mengambil 12 sampai 14 mata-peladjaran selama disekolah menengah.

Dibandingkan dengan sekolah-sekolah kita di Indonesia, memang tidak banjak bedanja. Djadi dalam hal ini sistim kurikulum kita lebih dekat kepada sistim kontinen Eropah daripada ke Amerika Serikat atau Inggeris.

Djuga tjiri sekolah Perantjis ialah suasana jang agak formil dan kaku dalam kelas. Tjara mengadjar disekolah menengah ialah sedjenis "kuliah" dari sang guru dan simurid membuat tjatatan. Djadi, buku tjatatan (cahiers) merupakan perlengkapan jang penting bagi

32