kan dan dilatih untuk mendjadi guru sekolah rakjat, sedjak tahun 1902 banjak jang djadi guru sekolah menengah.
Sekolah-sekolah menengah jang baru itu djuga menimbulkan kebutuhan akan guru-guru jang sungguh-sungguh 'terdidik dan terlatih untuk pendidikan dan pada waktu itu sumbernja ialah djurusan-djurusan pendidikan guru diperguruan tinggi (university day training colleges),
Untuk dapat berpraktek sebagai ahli hukum, dokter, dokter gigi, abli farmasi, akuntan dan banjak lagi djabatan-djabatan lain di Inggeris orang harus terdaftar setjara resmi oleh badan-badan jang chusus untuk masing masing pekerdjaan itu. Sampai dewasa ini hal ini tidak terdapat dibidang keguruan. Ini terutama disebabkan banjaknja djenis guru, jang satu sama lain menganggap dirinja berbeda-beda. Dalam tahun 1899 ditjoba djuga mengadakan register guru-guru, akan tetapi hal itu tidak diterima baik dikalangan guru sekolah rakjat, karena merupakan pembedaan golongan.
Mulai dengan bagian kedua abad ke-19 timbullah organisasi-organisasi guru. Dalam tahun 1870 terbentuklah National Union of Elementary Teachers, dan dalam tahun 1899 kata ’Elementary” dihapuskan dari nama badan itu. Djuga organisasi-organisasi nasional guru-guru sekolah menengah, sekolah swasta dan lain-lain didirikan.
Diatas baru kita singgung bahwa mulai dengan tahun 1890 dengan adanja “day training colleges’ maka bakal guru sekolah rendah men-
dapat kesempatan mentjapai deradjat jang diberi oleh perguruan tinggi, Banjak diantara mereka, seperti sudah disebut djuga, sedjak 1902 mendjadi guru sekolah menengah pula. Kurikulum pendidikan mereka adalah pendidikan “sedjadjar”, artinja pendidikan kearah deradjat universiter bersama-sama berlangsung dengan pendidikan keguruannja. Ini biasanja agak berat, dan jang diabaikan oleh mahasiswa umummnja ialah segi pendidikan keguruannja.
Untuk mengatasi masalah ini mulai dengan tahun 1911 diadakanlah suatu sistim baru: tiga tahun pertama sungguh-sungguh merupakan studi kearah deradjat Bachelor dan kemudian dilandjutkan dengan satu tahun lagi dengan chusus pendidikan keguruannja disertai praktek jang perlu.
Pola pendidikan seperti itu tidaklah segera diikuti dalam semua universitas, akan tetapi dewasa ini sudah umum di Inggeris. Disamping itu masih ada djuga training colleges berasrama, jang memberi peladjaran selama dua tiga tahun untuk bakal guru sekolah rendah.
Sampai tahun 1926 idjazah jang diberi kepada guru-guru ialah Certificate, tanpa pembedaan antara bakal guru sekolah rendah dan menengah. Sudah kita lihat diatas bahwa tamatan training colleges banjak djuga jang kemudian mendjadi guru sekolah menengah, sedang sebaliknja tamatan day training colleges atau university training departments
109