Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
PETUNJUK PENGISIAN
CONTOH FORMAT LAPORAN BULANAN PEMBUATAN RISALAH LELANG ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Nomor (1):
|
Diisi dengan Kantor Pelayanan Pajak tempat pejabat atau kantor lelang yang bersangkutan terdaftar.
|
Nomor (2):
|
Diisi dengan nama pejabat atau kantor lelang yang bersangkutan.
|
Nomor (3):
|
Diisi dengan alamat tempat tinggal pejabat lelang/kantor lelang yang bersangkutan.
|
Nomor (4):
|
Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak pejabat atau kantor lelang yang bersangkutan.
|
Nomor (5):
|
Diisi dengan bulan yang dilaporkan.
|
Nomor (6):
|
Diisi dengan tahun yang dilaporkan
|
Nomor (7):
|
Diisi dengan nomor urut.
|
Nomor (8):
|
Diisi dengan nomor risalah lelang tanah dan/atau bangunan.
|
Nomor (9):
|
Diisi dengan tanggal risalah lelang tanah dan/atau bangunan.
|
Nomor (10):
|
Diisi dengan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pihak yang mengalihkan hak atas tanah dan/atau bangunan.
|
Nomor (11):
|
Diisi dengan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pihak yang menerima hak atas tanah dan/atau bangunan.
|
Nomor (12):
|
Diisi dengan lokasi tanah dan/atau bangunan.
|
Nomor (13):
|
Diisi dengan luas tanah.
|
Nomor (14):
|
Diisi dengan luas bangunan.
|
Nomor (15):
|
Diisi dengan Nomor Objek Pajak.
|
Nomor (16):
|
Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak tanah pada tahun terakhir atau saat pengalihan.
|
Nomor (17):
|
Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak bangunan pada tahun terakhir atau saat pengalihan.
|
Nomor (18):
|
Diisi dengan harga berdasarkan risalah lelang.
|
Nomor (19):
|
Diisi dengan nomor transaksi penerimaan negara (diisi "-" bila tidak ada pembayaran).
|
Nomor (20):
|
Diisi dengan tanggal pembayaran dan jumlah Pajak Penghasilan yang dibayar (diisi "-" bila tidak ada pembayaran).
|
Nomor (21):
|
Diisi dengan keterangan yang diperlukan.
|
Nomor (22):
|
Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan.
|
Nomor (23):
|
Diisi dengan nama pejabat lelang/kepala kantor lelang yang membuat laporan.
|