Halaman:Perang Bratajoeda.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

22

„Apa djoega jang kaoe berboeat, Ardjcena. baek kaoe bersantap atawa minoem, maoepoen membri derma atawa bertapa, tiliklah, bahwa kaoe seraja ada soegoehken korban bagi kami.”

„Ketaoeilah, o Ardjoena, bahwa tiada saorang jang aken goegoer, bila dia mentahbisken pada kami, biar siapa djoega. Dari sebab itoe toedjoekenlah ingetanmoe pada kami!”

Ardjoena berkata: „Kanda Baginda ada saorang jang paling soetji diantara orang-orang soetji: Machloek laki-laki jang langgeng; paling oetama diantara dewa-dewa; Machloek jang tida terlahir; jalah Toehan sendiri. Tiada saorang dapet kenalin pada Kaoe; Kaoe hanja terkenal pada diri sendiri, o Toehan Soebhanahoe Wa-Ta-Allah! Njatakenlah pada saja Kaoe ampoenja kasampoerna'an; bagimanatah saja aken anggep lain dari Toehan padamoe?”

Kresna bersabda: „Kami ini ada Rohnja segala machloek jang berdjiwa. Kami ini ada marika poenja permoela'an, tengah² dan