- SAMPAN EDER ATAU JO-IJO
Sampan Eder adalah sebutan dari daerah Tanjung dan Bandaran, di mana perahu ini banyak terdapat. Dinamakan eder karena untuk menangkap ikan dengan alat jaring yang namanya ede;. Karena sekarang alat tersebut tidak ada lagi maka penamaan eder menjadi semakin "luntur", berubah menjadi "jo-ij o" sebagai penggantinya. Di Buluk agung, sampan ini disebut sampan "lekko'".
Sampan eder bentuknya sebagai berikut :
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Perahu Madura.pdf/72}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
Gambar 64
Dari gambar diatas dapat diperhatikan beberapa kekhasannya, antara lain adanya lenggi yang mencuat keatas, adanya omamen atau hiasan pada terusan lenggi menuju kelunas, adanya les-lesan atau andangan serta pengecatannya.
Yang dimaksud dengan kekhasan lenggi dan andangannya adalah sebagai gambar 65. Lenggi berwarna hitam (l ), dengan lokeran atau cetongan yang rebah. Tanale atau lengkungan lenggi tersebut dinamakan mata lenggi (8) bersandar kepada dua tunggul (9) yang disebut "dang-Odang". Adapun warna khas dan andangannya seperti yang tertera dengan nom or yang berarti: 2. kuning tanah (orche), 3. merah, 4. putih, 5. biru, 6. putih, dan 7.hitam. Bangun lenggi yang mencuat keatas dengan cetongan rebah seakan-akan kepala udang, sehingga kayu d ua disebelahnya disebut "dang-od ang".
Perahu jenis sampan ini lokasinya ada disatu tempat (dikatakan berdampingan) yaitu disebut pada jaman lampau "pasar cere'", tetapi kenyataan sekarang karena ad a diperbatasan an tara Kabupaten
67