Gbr. 98. Perahu Magun dari Masalembu, Tonduk dan Gua-gua. Di atas magunnya didirikan "tomang", perapian untuk me- nanak nasi. Dari gambar tersebut maka telah jelas bahwa perahu Magun ter- masuk perahu yang lumayan besarnya, bahkan memiliki "mente" yang diikatkan di belakangnya. Sekedar nomer pada gambar untuk diketahui: 1. magun dan atapnya, 2. pardu, 3. labang magun, 4. cang- ga lajar, 5. gape', 6. bubudan, 7. kain untuk atap, 8. perapiran/to- mang. Perahu Magun memang banyak terdapat di Madura bagian Timur, terutama di bagian pulau-pulaunya. Berdasarkan periode pelayaran- nya, adanya magun ini seperti suatu keharusan. Apabila sampan-sam- pan atau perahu-perahu yang periode pelayarannya sehari dua hari kembali lagi, jelas magun ini tidak berguna. Tetapi barangkali lain persoalannya, kalau pelayarannya memerlukan waktu berbulan-bu- lan; maka adanya magun sebagai ganti rumah, walau letaknya di atas perahu persoalannya dapat dipahami dengan segera. Nelayan-nelayan Raas, Sapeken, Masalembu, Tonduk, Gili dan se- bagainya dalam pelayarannya yang lama memerlukan tempat istira- hat yang cukup mapan, maka berdirilah Magun tersebut. Jadi perahu Magun adalah perahu yang di atasnya didirikan magun. Oleh karena 100
Halaman:Perahu Madura.pdf/105
Tampilan