Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/79

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 69 —

mendenger lagi tertawan ja marika berdoewa, laloe berpaling ka blakang. Tapi ia tida raaoe lantas menanja, apa jang mendjadi sebab, hanja malaenkan berkata-kata sedikit goembira, aken membikin girang kombali, hatinja ia poenja penganter.

Samantara itoe sampelah di tempat, dimana iaorang misti berpisa satoe sama laen.

Di itoe malem poetri Stephanie tida bisa dapet tidoer dengen senang, begitoe poen Aartshertog Rudolf, misti rebah di pem­baringan lama sekali, dengen terganggoe oleh berbagi-bagi pikiran.

„Kanapa ia dateng kamari?" menanja ia pada diri sendiri dengen rasa amat kwatir. „Dan apatah jang mendjadi kahendaknja?"

____________________

VI

______

Pada esok hari, koetika aartshertog bangoen dari tidoernja, lantas ia mengoesoet-ngoesoet djidatnja dengen kadoewa tangan, sabagi boeat meloepaken soeatoe impian jang sanget negri.

„Hei, dengen maksoed apa Marie dateng kamari?" kata ia sendirian dengen soeara berbisik.