Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/72

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 62 —

„lni koeda girang, akoe poen toeroet-toeroetan girang, lantaran oedara di ini pagi begitoe djernili!" kata poetri Stephanie dengen boengah hati.

„Soekoer, anak, kaloe sasoenggoenja tjoema lantaran ini oedara, soeda bisa mem­bikin kaoe djadi begitoe girang," kata permeisoeri dengen bersenjoem.

Poetri poenja moeka mendjadi mera. Apatah dengen kaloearken itoe perkatahan, boleh dianggap jang permeisoeri kenah djadjaki resia hati anaknja?

Masi anak-anak seperti adanja ia di itoe masa, adalah soesa sekali aken ia menjimpan pengrasahan hatinja, dan boekan sadja ia poenja iboe, hanja djoega samoea njonjanjonja di astana, telah dapet kanjatahan dari gerak-gerakannja, bahoewa Aartshertog Rudolf van Oostenrijk, jang beroesia tjoema anam tahon lebi toewa dari ia, soeda dapet mentjoeri hatinja.

Habis dengen mendadak iboenja berkata begitoe roepa, ini soenggoe membikin poetri kita djadi boengkam aken membri penjaoetan lagi. Aken tetapi, apatah memang ada halangan, aken ia bilang teroes terang pada iboenja? Apatah misti merasa maloe, kaloe ia kasi taoe sadja, jang Aartshertog