Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/330

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 292 —

Lucien seperti ada merasa djemoe — „ada bersangkoetan apa-apa lagi padakoe ...”

„Samoea back,” kala si djedjaka, „tapi kaloe akoe maoe mcmbri nasehat goena kapentingan dirimoe sendiri, sedikitnjapoen kaoe misti mendengeri djoega! Sekarang djanganlah bertingka-tingka begitoe seperti anak ketjil, hanja sabarlah sedikit, dengeri apa jang akoe maoe bilang.”

„Soenggoe, Caro,” kata Marie, „ini toewan ada baek sekali, dan apa jang ia nanti bitjaraken, adalah kapentingan goena diri­ moe sendiri! Menyapalah kaoe berlakoe begitoe?”

„Ia ada ingetan baek padakoe?” kata Caroline dengen soeara menjindir: „Ah, ja, memang Marie!”

Satelah itoe ia lantas mengamperi pintoe, dengen niatan maoe berlaloe dari itoe roemah. Tapi Lucien mengandang di hadepannja.

„Hola, nona manis,” kata ia „lebi doeloe misti denger akoe poenja bitjara!”

Caroline moendoer, tatkalah meliat matanja Lucien. Mata itoe masi tinggal tetap berpengaroe, seperti raatanja oelar bilah mengawasken boeroeng-boeroeng ketjil.

„Tapi boekankah akoe soeda bilang, tida