Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/251

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 303 —

boleh moelahi menjeboet nama, Barones de Vaughan."

Dengen aer moeka berseri-seri dan mata berkilat lantaran girang, si nona mengawasken pada „si toewankoe". Ia memang ada sanget tjongkak dan soeka sekali dirinja diagoengken, hingga bagimana hatinja tergerak tatkalah mendenger bitjara baginda adalah teramat soeker diloekisken dengen malaenkan goenaken penah dan tinta. Ia aken djadi satoe njonja agoeng, seperti sasoenggoenja ada toeroenan bangsawan aseli, dan nanti terhormat oleh orang banjak! Tapi maski begitoe, ia tida maoe bri njata boenga hatinja, dan bikin roepanja seperti dengen mendadak ada berdoekah kombali. Ia inget pada Lucien, pada antjem-antjemannja jang dioetjapken padanja. Biar poen apa nanti djadi, ia misti dapeti djoega maksoednja. Dengen menginget demikian, djadi ia berkata sadja:

„Baek amat kaoe poenja hati, toewankoe !" Sri Maha Radja merasa dirinja amat tertjiwa. Hatinja mendjadi sebal, liat si nona tinggal dingin sadja, mendengeri ia poenja koernia. Itoe hal tida sekali ada dikira oleh si kolot.

„Kaoe tida sedikit girang dengen itoe