Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/208

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 260 —

„Sekarang tampik. . . Nanti barangkali trima !"

Kamoedian ia sigra berlaloe. „Begltoe memang telah djadi kabiasahan," kata prins dengen tertawa. „Nanti . . . Orang ingin bertemoe poelah pada kita!"

„Tapi toch akoe kira ia ada poenja sebab jang patoet, aken menampik ini sekarang . . . Tjoba liat! Di sana!" Dan dengen menaroh lengan diatas medja, baginda menoendjoek satoe anak moeda, jang di itoe masa lekas-lekas ada mengamperi Caroline.

Philip meliat klakoean itoe tida lebi sedikit koerang senang dari Leopold, kerna tingka si nona, jang lantas boeroe mendekati itoe orang asing, ada membri kanjatahan tjoekoep, jang antara iaorang berdoewa ada satoe tali perhoeboengan jang rapat sekali.

„Ia poenja Soedara barangkali," kata baginda.

„Itoe tida boleh djadi," kata prins. „Tjoba liat sadja, marika-poenja tingka-lakoe ada sanget menjataken !"

Aken tetapi sigra si nona soeda mengadjak itoe anak moeda ka samping roemah, hingga soesa terliat dengen njata iaorang poenja gerak-gerakan. Jang malaenkan