Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/204

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 156 —

Baginda mendengeri dengen bersenjoem.

„Ja, laen orang memang laen pikiran," kata ia kamoedian. „Tapi sekarang, apa kita soeda ampir sampe di itoe tempat jang maoe dipergiken, atawa barangkali kaoe soeda djalan menjasar ?"

„Ikoet sadja padakoe !" kata prins. „Nah, sekarang kita biloek ka kiri. Akoe tida nanti bisa loepah, djalanan jang soeda satoe kali akoe liwati. Nah, itoe dia ! Dari sini soeda bisa kaliatan ia poenja merek jang berkibar-kibar seperti mendera."

Tida sabrapa lama lagi, iaorang soeda berada di soeatoe roemah ketjil, terbikin dari kajoe.

„Sekarang, biarlah kita pilih sadja tem­pat doedoek jang paling senang," kata prins, „kamoedian akoe nanti kasi kaoe liat satoe nona, paling tjantik dari samoea jang ada di ini tentoonstelling."

Iaorang ambil tempat di krosi rotan, jang ada di kiri-kanannja satoe medja ketjil. Prins van Saksen-Coburg mengetok-ngetok dengen toengkatnja bebrapa kali, dan tida berselang lama, betoel sadja satoe potongan badan jang langsing laloe dateng mengamperi.

„Ai," kata baginda dengen tida terasa