Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/200

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 252 —

sakoenjoeng-koenjoeng ia mendapet liat pada Prins van Saksen-Coburg, jang sedeng berdiri dihadepan menarah Japan, sembari memandang tida soedanja, pada itoe barang indah.

 Dengen plahan baginda dateng mengamperi, kamoedian sembari menggojang-gojang poendak mantoenja, ia berkata dengen soeara goembira:

 „Ei, ei! Apatah kaoe tida bisa merasa bosen, meliat itoe barang Japan?"

 Prins paling meliat.

 „Eh," kata ia, „soenggoe kabetoelan se­kali. Akoe djoestroe lagi berpikir: Di tem­pat manatah akoe nanti bisa dapet bertemoe padamoe?"

 „Nah, sekarang kitaorang soeda bertemoe. Habis . . . apatah jang mendjadi kaoe poenja kainginan paling taroetama?"

 Prins tertawa.

 „Kaloe akoe misti bitjara teroes terang apa jang akoe begitoe inginken, tentoe lebi doeloe kaoe soeda bisa mendoega, jang itoe boekan ada perkara baroe. Dan kaoe djoega tentoe satoedjoe, bilah akoe bilang, seka­rang ini akoe kapingin sekali, bisa berada di soeatoe tempat, dimana kitaorang bisa berdiam dengen tida terganggoe: seperti